Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tak Temukan CCTV di TKP Penjambretan Seorang Guru di Cempaka Putih

Kompas.com - 29/10/2021, 14:08 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki kasus penjambretan terhadap seorang guru di flyover Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/10/2021) pagi.

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa mengaku langsung menugaskan anggotanya ke tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan korban.

Namun, polisi tak menemukan adanya CCTV di sekitar lokasi kejahatan.

Baca juga: Hendak Mengajar Tatap Muka, Seorang Guru Dijambret di Cempaka Putih

"Tadi anggota saya cek TKP mencari CCTV di sekitar situ tidak ada," kata Ade saat dihubungi, Jumat (29/10/2021).

Meski demikian, Ade memastikan akan tetap mencari kedua pelaku penjambretan meski tanpa bantuan rekaman CCTV.

"Itu sudah menjadi tanggung jawab kami," ujarnya.

Baca juga: Polisi Tetap Selidiki Kasus Penjambretan di Matraman meski Korban Ogah Lapor

Ade menambahkan, pihak kepolisian sebenarnya sudah mengerahkan anggota untuk berpatroli di sekitar tempat kejadian yang memang rawan aksi kejahatan. Namun, patroli  hanya dilakukan pada malam hingga dini hari.

"Kita tiap malam keliling, ternyata kejadiannya sudah pagi mau siang hari," katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Ade memastikan pihak kepolisian juga akan berpatroli di sekitar lokasi hingga pagi hari.

Aksi penjambretan itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Korbannya adalah Vivien (40), seorang guru yang hendak berangkat mengajar tatap muka di salah satu sekolah dasar di Koja, Jakarta Utara.

Suami korban, Erwin Hutapea menceritakan bahwa istrinya berangkat dari rumah mereka di kawasan Pasar Minggu pada Jumat (29/10/2021) pagi, pukul 05.30 WIB, dengan menggunakan jasa ojek langganan.

Setibanya di flyover Cempaka Putih, tepatnya di depan Transmart, sekitar pukul 06.00 WIB, sepeda motor yang ditumpangi istrinya dipepet oleh orang tak dikenal.

"Jambret itu tau-tau muncul. Langsung disambar tas istri saya," kata Erwin.

Erwin menjelaskan, jambret terdiri dari dua orang yang mengendarai satu sepeda motor. Satu pelaku bertugas mengemudikan sepeda motor, sementara yang dibonceng melakukan eksekusi penjambretan tas korban.

Setelah berhasil menjambret tas korban, kedua pelaku langsung tancap gas melalui jalur bawah flyover.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com