JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Fify Mulyani menyatakan, tidak ada penambahan signifikan pada jumlah orang yang menjalani karantina atau isolasi mandiri di Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara.
Sebab, rusun tersebut hanya diperuntukkan bagi para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Rusun Nagrak masih dihuni PPLN karantina dan itu bukan orang sakit," kata Fify kepada Kompas.com, Rabu (9/2/2022).
Fify menjelaskan, mereka yang dikarantina di Rusun Nagrak tidak sama dengan pasien yang berada di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sebab, rusun tersebut hanya merawat orang-orang repatriasi atau yang baru kembali dari luar negeri.
Baca juga: Jadi Tempat Karantina PMI Saat Wisma Atlet Lockdown, Rusun Nagrak Sudah Terisi 1.852 Orang
Adapun data pada Rabu, pukul 08.00 WIB, di RSDC Rusun Nagrak di tower 1, 2, 3, 5 dan 6 terdapat 2.124 orang yang menjalani rawat inap.
Jumlah tersebut terdiri dari 932 orang pria dan 1.192 orang perempuan.
"Jumlah pasien repatriasi per 9 Februari 2022 pukul 08.00 WIB di RSDS Rusun Nagrak semula 1.904 orang, bertambah 220 orang sehingga total 2.124 orang," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian.
Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Ibu Kota kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Hal ini menyebabkan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) DKI Jakarta kembali naik menjadi level 3 dari semula level 2.
Bed occupation rate (BOR) di Ibu Kota juga terisi hingga 60 persen sehingga pemerintah pun harus menyiapkan lokasi-lokasi karantina lainnya untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.