Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet Lengang, Tempat Isolasi Terpusat Rusun Nagrak dan Pasar Rumput Ditutup

Kompas.com - 01/09/2021, 10:31 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat isolasi terpusat di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara dan Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, kini ditutup sementara.

Penutupan dilakukan karena pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah jauh berkurang.

Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, sejak awal Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput dibuka sebagai tempat isolasi guna menampung pasien Covid-19 yang melonjak.

Sebab, RSDC Wisma Atlet sempat hampir penuh saat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni lalu.

Baca juga: Seorang Tenaga Kesehatan Wisma Atlet Usia 21 Tahun Meninggal Setelah Kena Covid-19

Namun, kini RSDC Wisma Atlet sudah lengang seiring dengan terus menurunnya kasus Covid-19 di Ibu Kota.

"Makanya ditutup sementara. Di Rusun Nagrak tidak ada lagi pasien, lalu pasien di Pasar Rumput tinggal sedikit kami pindahkan ke Wisma Atlet Kemayoran," kata Mintoro saat dihubungi, Rabu (1/9/2021).

Meski ditutup, namun fasilitas isolasi di Rusun Nagrak dan Pasar Rumput belum dibongkar.

"Tetap standby, (antisipasi) jika ada lonjakan pasien lagi," ucap Mintoro.

Tenaga kesehatan yang semula bekerja di dua fasilitas isolasi mandiri tersebut kini sudah dikembalikan ke RS Wisma Atlet.

Baca juga: KG Media Salurkan Bantuan dari Pembaca dan Pemirsa untuk Nakes dan Pasien Rusun Nagrak Cilincing

Sejak beroperasi 18 Juni sampai 30 Agustus 2021, Rusun Pasar Rumput sudah merawat 1.094 pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, semuanya sembuh.

Kemudian, Rusun Nagrak telah merawat 9.419 pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, semuanya juga sembuh.

Adapun jumlah pasien Covid-19 di RSDC Kemayoran merawat 1.055 pasien berdasarkan data per Rabu hari ini.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pagi ini berkurang dibandingkan data hari sebelumnya.

"Jumlah pasien berkurang 67 orang, semula 1.122 pasien," kata Aris, Jumat.

Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower 4, 5, 6 dan 7 yang memiliki kapasitas sebanyak 7.894 tempat tidur. Dengan demikian, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RSDC Wisma Atlet adalah 13,3 persen.

Angka ini sudah jauh menurun dibandingkan saat lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota lalu, dimana BOR Wisma Atlet saat itu sudah berada di atas 80 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com