Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Tanah Kampung Akuarium ke IKN Baru, Pengamat Sebut Anies Ingin Sentil Jokowi

Kompas.com - 15/03/2022, 13:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, aksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Akuarium untuk peresmian ibu kota negara (IKN) baru bertujuan untuk menyentil Presiden Joko Widodo soal pembangunan yang tak merata.

Acara yang juga dihadiri Jokowi tersebut berlangsung di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (14/3/2022).

Baca juga: Ini Harapan Warga Kampung Akuarium yang Tanahnya Dibawa Anies ke IKN 

"Di tengah pemerintah yang ingin mengesankan telah melakukan pemerataan ekonomi justu dia membawa simbol yang menegaskan ada penggusuran yang belum diperhatikan. Jadi itu yang sebenarnya pesan yang mau ditampilkan," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

"Secara enggak langsung mau nembak presiden juga karena pembangunan ekonomi kita belum merata," lanjut dia.

Ia menuturkan, lewat penyerahan tanah dari Kampung Akuarium sebagai simbolisasi pembangunan IKN baru, Anies juga ingin menunjukkan perbedaan dengan pemerintah pusat.

Adi mengatakan, di tengah maraknya penggusuran yang dilakukan pemerintah pusat karena tengah membangun berbagai proyek, Anies seolah hadir sebagai sosok yang pro terhadap masyarakat yang tergusur.

Sebabnya, di era pemerintahan Anies, masyarakat Kampung Akuarium yang tadinya digusur, bisa kembali menempati lahan mereka.

"Jadi Anies ingin membuat diferensiasi politik dan mengesankan dirinya sebagai orang yang pro orang tergusur," ucap Adi.

Sebelumnya diberitakan, Anies memilih tanah Kampung Akuarium untuk dibawa ke IKN dengan harapan pembangunan kota baru tersebut tidak memarginalkan rakyat kecil.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Akuarium yang Tanahnya Dibawa Anies ke IKN

"Tanah dari Kampung Aquarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini hendaknya tidak memarginalkan rakyat kecil dan justru nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan," kata Anies dalam akun resmi Instagram-nya, @aniesbaswedan, Minggu (13/3/2022). 

Pengambilan tanah dari Kampung Akuarium berkaitan dengan permintaan Presiden Joko Widodo agar seluruh gubernur di Indonesia membawa tanah dan air dari daerah masing-masing ke IKN.

Air dan tanah itu kemudian dimasukkan ke dalam kendi bernama Kendi Nusantara yang terbuat dari tembaga.

Adapun sebelumnya warga Kampung Akuarium digusur oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016. Namun di era Anies warga diperbolehkan kembali menempati Kampung Akuarium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com