TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus kekerasan menggunakan senjata tajam belakangan ini marak terjadi di Kota Tangerang.
Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Tangerang Erich Folanda berdasarkan jumlah senjata tajam yang disita selama periode Oktober 2021 hingga Maret 2022.
"Kasus paling menonjol itu kekerasan dengan menggunakan senjata tajam," ujar Erich, saat ditemui seusai pemusnahan barang bukti di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang, Kamis (17/3/2022).
"Saya lihat yang mengkhawatirkan itu perkelahian antara anak-anak. Ini yang saya lihat cukup mendominasi kejahatan di Kota Tangerang," imbuhnya.
Menurut Erich, bentuk kekerasan yang dilakukan antara anak-anak di Kota Tangerang sudah bukan lagi tergolong kenalakan remaja. Namun, kekerasan itu sudah termasuk kriminalitas.
Dia menegaskan, lantaran sudah termasuk dalam tindak kriminalitas, hal tersebut patut diwaspadai.
"Saya lihat di sini sudah tidak lagi berupa kenakalan yang dilakukan anak-anak, tapi sudah ke arah ke kriminal, ini mesti diwaspadai," tuturnya.
Kejari Kota Tangerang, kata dia, telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain untuk menjatuhi hukuman selain pidana kepada anak-anak yang terlibat tindak kriminal. Salah satu opsinya adalah pendidikan dan pendisiplinan.
"Nanti sekolah atau apa bagi para pelaku ini untuk dapat dibina, dapat dididik, dan didisiplinkan. Harus dibangun karakternya agar tidak ada lagi tindakan pidana ini," ucap dia.
Adapun Kejari Kota Tangerang memusnahkan 31 senjata tajam berupa parang, samurai, dan celurit.
"Ini kan banyak sekali perkara yang memang terkait dengan tawuran anak-anak di daerah Kota Tangerang. Ini ada celurit, samurai, segala macam yang memang melanggar UU Darurat Tindak Pidana Kekerasan," ucap Erich.
Baca juga: 3 Siswa Jadi Korban Tawuran, Wali Kota Tangerang Minta Guru Lebih Sensitif agar Bisa Dicegah
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan meningkatkan pengawasan terhadap murid-murid di wilayah itu guna mencegah tawuran.
"Kita minta guru, wali murid, lebih sensitif melaporkan hal-hal seperti apa pun supaya tawuran-tawuran ini bisa diantisipasi lebih dini," sebut Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, 13 Maret 2022.
Selain itu, menurut Arief, lingkungan rumah dari seorang murid juga menjadi salah satu aspek penting mencegah guna tawuran antar-pelajar. Menurut Arief, lingkungan rumah harus mendukung siswa untuk belajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.