Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Tunggu Bagasi Berjam-Jam di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Penjelasan Lion Air

Kompas.com - 28/03/2022, 18:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air memberi penjelasan soal kabar penumpang yang terlantar berjam-jam saat menunggu bagasi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. 

Corporate Communication Strategic Lion Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengakui ada keterlambatan penurunan bagasi pada penumpang pesawat nomor terbang JT-137 rute Bandar Udara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung - Bandara Soekarno-Hatta.

Ia menyebut, keterlambatan penurunan bagasi itu terjadi akibat hujan deras.

"Saat tahapan penanganan bagasi, kondisi cuaca hujan deras yang mengakibatkan tertundanya penurunan bagasi," kata Danang kepada Kompas.com, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Penumpukan Penumpang Dilaporkan Terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Ini Penyebabnya

Danang menjelaskan, pesawat Lion Air penerbangan JT-137 telah dipersiapkan dengan baik. Pesawat dijadwalkan berangkat pada Minggu (27/8/2022) pukul 14.55 WIB dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 16.05 WIB.

Pada penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh awak pesawat dan 189 penumpang.

Namun penerbangan tersebut mengalami keterlambatan keberangkatan dikarenakan dampak dari pergerakan pesawat (rotasi) yang disebabkan faktor cuaca.

Lion Air penerbangan JT-137 baru berangkat pukul 16.55 WIB dan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 17.45 WIB.

Setelah pesawat mendarat, hujan deras turun sehingga penurunan bagasi tertunda. 

 

"Proses penurunan bagasi dan pengantaran bagasi dimaksud ke Terminal 2D membutuhkan waktu dan dilakukan setelah kondisi cuaca membaik," ujar Mandala.

Baca juga: Langkah Pemprov DKI Tak Mempan Atasi Polusi Batu Bara, Warga Rusun Marunda Minta Jokowi Turun Tangan

Namun saat ditanya pukul berapa tepatnya bagasi pesawat diturunkan, Danang belum memberikan jawaban. 

Keterlambatan penurunan bagasi ini sebelumnya dilaporkan telah menyebabkan penumpukan di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, pada Minggu (27/3/2022).

Peristiwa itu beredar di media sosial, seperti Twitter dan Instagram. Pengguna akun Twitter @asdfghjklzz13 merupakan salah satu penumpang yang sempat mengeluh soal penumpukan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.

Saat dikonfirmasi, dia mengungkapkan bahwa penumpukan itu terjadi karena penumpang maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-137 masih menunggu datangnya bagasi beberapa jam setelah mendarat.

Baca juga: PPLN yang Hendak Tes PCR Juga Sebabkan Penumpukan di Bandara Soekarno-Hatta

Ia menyebut bagasi baru keluar dan diambil oleh penumpang pukul 20.40 WIB.

"Total tiga jam sampai keluar bagasinya," paparnya melalui fitur pengiriman pesan di Twitter, Senin (28/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com