Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Warga Tetap Gunakan Pertamax meski Harga Naik, demi Jaga Performa Kendaraan

Kompas.com - 06/04/2022, 16:38 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina resmi menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter.

Akibat kenaikan ini, sebagian warga beralih menggunakan Pertalite yang harga jualnya lebih murah, yakni Rp 7.650 per liter.

Namun, ada pula pengendara yang tetap membeli Pertamax demi menjaga performa mesin kendaraan.

Baca juga: Harga Pertamax Naik, Antrean Kendaraan untuk Isi Pertalite Mengular di SPBU Jalan Fatmawati

"Iya tahu (harga Pertamax naik), tapi saya tetap menggunakan, karena memang dari dulu pakai Pertamax. Alasannya untuk menjaga performa motor saja," ujar Habibie, saat ditemui di SPBU kawasan Kebayoran Baru, Rabu (6/4/2022).

Diketahui, Pertamax memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dibandingkan Pertalite. Jika angka oktan tinggi, maka proses pembakaran di dalam ruang bakar juga akan lebih baik.

Dengan demikian, performa mesin menjadi lebih baik dan responsif. Selain itu, sejumlah pabrikan kendaraan merekomendasikan penggunaan BBM dengan oktan di atas 90 untuk mesin keluaran terbaru.

Habibie mengakui hampir setiap hari membeli Pertamax untuk motornya yang bertransmisi otomatis. Biasanya ia membeli Rp 20.000 dan tangki bensin hampir penuh.

"Kalau sekarang isi Rp 20.000 itu tidak penuh. Tapi tetap saya isi karena menang dari 2017 saya ganti motor itu selalu Pertamax," ucap Habibie.

Baca juga: Saat Pengemudi Ojol Mengeluh Sulit Dapat Bahan Bakar, Pengguna Pertamax ke Pertalite Semua

Pengendara lainnya, Ari Sandita mengatakan, kenaikan harga Pertamax tidak membuatnya beralih ke jenis BBM yang lebih murah. Alasannya, menjaga kondisi mesin motor.

"Karena memang selalu pakai Pertamax, kalau ganti yang lain bagaimana gitu. Dia (Pertamax) naik juga tetap saya beli," ucap Ari.

Ari mengatakan, performa motornya terasa lebih baik jika menggunakan bahan bakar Pertamax.

"Saya kalau pakai Pertamax, perasaan motor enak saat dibawa kencang, jadi kalau harus ganti bensin lain mending saya naik ke Pertamax Turbo," ucap Ari.

Diketahui, penentuan kenaikan harga BBM jenis Pertamax mengacu pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Meski begitu, besaran harga Pertamax bisa berbeda-beda, tergantung area penjualannya. Dari sejumlah jenis BBM, hanya harga Pertalite 2022 yang berlaku seragam di seluruh wilayah Indonesia yakni Rp 7.650 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com