Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Salah Satu Korban Kecelakaan di Ciamis, Banyak Lansia Trauma tapi Terus Ditanya Polisi

Kompas.com - 22/05/2022, 20:52 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian diminta memiliki empati kepada para korban kecelakaan bus peziarah di Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (21/5/2022).

Korban yang merupakan warga Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, itu diketahui hendak berziarah ke sejumlah daerah di Jawa Barat menggunakan bus pariwisata.

Agus Sukamto, salah satu korban, mengaku ditanya banyak oleh kepolisian soal kecelakaan tersebut terkait kendaraan yang digunakan para korban.

"Petugas itu malah banyak nanya ke kami. Kami kan pengguna (kendaraan), jadi kalau menyangkut mobil, ya kami tidak tahu," tuturnya saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Sukamulya, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Detik-detik Bus Peziarah Kecelakaan di Ciamis, Sopir Panik dan Berteriak Saat Lewati Jalan Menurun

Agus menilai, pihaknya selaku pengguna jasa perusahaan otobus hanya mengetahui bahwa perusahaan itu profesional.

Tak hanya itu, ia berkeberatan saat polisi menanyakan banyak hal kepada korban karena kebanyakan korban sudah lanjut usia. Kecelakaan itu membuat para korban trauma.

"Jadi jangan yang (terkena) musibah, banyak ditanya. Kasihan mereka trauma, kebanyakan kan (korban/peziarah) orang tua," sebut Agus.

Dia juga mengungkapkan, saat korban berada di puskesmas, pihak kepolisian membutuhkan waktu cukup lama untuk hadir.

Baca juga: Peziarah Korban Kecelakaan di Ciamis Mengaku Baru Dievakuasi Beberapa Jam Usai Kejadian

Menurut Agus, pihak yang berperan banyak membantu mengevakuasi para korban adalah pihak desa dan masyarakat setempat.

Tokoh masyarakat juga turut berperan usai kecelakaan itu terjadi.

"Dari Polri juga pada saat kejadian di puskesmas juga mereka tidak hadir. Dalam arti, pak kepala desalah yang berperan dengan masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, teman-teman puskesmas," papar dia.

Dalam kesempatan itu, Agus meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk mengevaluasi kinerja para bawahannya.

Sebab, kasus kecelakaan yang terjadi di Ciamis itu menyangkut keselamatan warga.

"Ke Bapak Kapolri, ke Menhub, karena menyangkut keselamatan itu. Ya kita harus saling menjagalah, kita kan sebagai masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Anak Peziarah yang Meninggal Kecelakaan di Ciamis: Saya Lihat Foto, Ibu Sudah Tergeletak...

Di sisi lain, Agus menganggap bahwa peristiwa itu merupakan kehendak Allah SWT.

"Cuma kan kita tidak bisa (menentukan), kehendak dari Allah-lah. Mungkin manusia sudah berusaha, ya tuhan juga yang menentukan," katanya.

Untuk diketahui, bus yang dinaiki para peziarah itu mengalami kecelakaan di Tanjakan Balas, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu malam kemarin.

Total terdapat 48 orang luka-luka dan empat orang meninggal dunia. Satu korban meninggal (Sri Mulyani/45 tahun) dan 15 orang luka-luka berasal dari Kabupaten Tangerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com