Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Sepekan Dibongkar, Hotel 10.000 untuk Konsumsi Narkoba di Kampung Boncos Berdiri Lagi

Kompas.com - 12/07/2022, 23:24 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum genap sepekan dirobohkan, Hotel 10.000, bangunan liar yang biasa digunakan pengguna narkoba untuk mengonsumsi sabu di Kampung Boncos, kini kembali berdiri.

Situasi itu diketahui setelah Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat kembali menggerebek permukiman rawan peredaran narkoba Kampung Boncos, di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (12/7/2022).

Padahal, sebelumnya, Polsek Palmerah telah menggerebek dan merobohkan serta membakar bangunan Hotel 10.000 pada Rabu (6/7/2022) sore.

Baca juga: Diam-diam Gerebek Kampung Boncos, Polisi Kejar-Kejaran dengan Pelaku Narkoba di Gang Sempit

Hotel 10.000 terbuat dari kayu dan terpal, juga seng pada atapnya. Gubuk-gubuk tersebut berukuran beragam. Satu gubuk cukup mencolok lantaran berbentuk rumah panggung.

Meski baru enam hari berlalu, kini Hotel 10.000 yang diduga didirikan kembali oleh bandar narkoba, kembali berdiri hampir serupa dengan wujud sebelumnya, termasuk rumah panggungnya.

Polisi pun kembali merobohkan bangunan-bangunan tersebut dan membakarnya.

Mengantisipasi bangunan itu "hidup" lagi, Polres Metro Jakarta Barat berencana membuat sebuah posko di lahan tersebut.

Baca juga: Polisi Gerebek Kampung Boncos Lagi, 4 Pelaku Positif Narkoba Ditangkap

"Di daerah ini kami akan mendirikan pos seperti di Kampung Ambon. Nanti akan ada kehadiran polri di pos selama 24 jam. Bukan hanya dalam langkah pencegahan bersifat patroli atau yang lain-lain, tapi mengedukasi juga masyarakat dengan berbagai hal yang bersifat positif," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce di Palmerah, Selasa.

Pasma menyebut pihalnya telah melakukan koordinasi dan memiliki konsep. Kini sedang menunggu eksekusi pembangunan posko.

"Kita sudah koordinasi, konsep sudah ada gambar sudah ada, nanti kita akan bangun," kata dia.

"Namun, karena lokasi (lahan tanah) milik instansi lain, tentu harus koordinasi untuk melakukan pembangunan di sana," imbuh Pasma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com