JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang anggota Polri mendatangi kediaman Seno Sukarto, Ketua RT 05 RW 01 di Komplek Polri kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/7/2022) malam.
Komplek petinggi Polri itu juga menjadi tempat tinggal Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi baku tembak Brigadir J dan Bharada E.
"Iya semalam jam 9. Ada dua (orang) biasa," ujar istri Seno, Tri Suparti saat temui, Kamis (14/7/2022).
Baca juga: Baku Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam, Polri Tegaskan Tim Khusus Akan Bekerja Cepat dan Tuntas
Kedatangan dua anggota Polri ke rumah Ketua RT diduga untuk membicarakan soal izin aktivitas selama proses penyelidikan terkait aksi baku tembak di rumah Ferdy Sambo.
"Dua (orang) biasa. Dari Mabes. Ke sini kan harus izin (terkait penyelidikan kasus baku tembak). Tidak apa-apa, kalau memang ada perlu, monggo," kata Tri.
Sebelumnya, Seno Sukarto merasa tersinggung terkait tidak adanya informasi mengenai kasus baku tembak yang terjadi di salah satu rumah warganya.
Ia juga merasa kesal kepada sejumlah anggota Polri yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga mengganti dekoder kamera CCTV tanpa seizinnya.
"Sampai sekarang saya ketemu aja tidak, terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini jenderal loh, meskipun RT," kata Seno.
Baca juga: Bertemu dan Peluk Kadiv Propam, Kapolda Metro Jaya: Saya Beri Support kepada Adik agar Tegar...
Aksi baku tembak itu dipicu perilaku Brigadir J yang diduga melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, istri Kadiv Propam sedang tidur di salah satu kamar setelah tiba dari perjalanan luar kota.
"Karena lelah mungkin pulang dari luar kota, Ibu sempat tertidur. Pada saat itu, tidak diketahui oleh orang lain, Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap Ibu," ujar Budhi.
Namun, saat ditanya bentuk pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir J, Budhi tidak menjelaskan secara terperinci.
Budhi mengatakan, saat itu, istri Kadiv Propam terbangun dari tidur dan berteriak meminta tolong hingga mendapat ancaman dari Brigadir J berupa todongan pistol.
Baca juga: Komnas HAM Akan Bergerak Sendiri Ungkap Kasus Polisi Tembak Polisi di Rumah Kadiv Propam
"Ibu itu berapa kali minta tolong. Teriakan ini rupanya membuat saudara J panik. Kebetulan saudara E berada di lantai dua bersama saksi K," kata Budhi.
"Saudara E datang menanyakan yang terjadi, bukan dijawab tapi dilakukan penembakan oleh saudara J. Tembakan tidak mengenai saudara E, hanya mengenai tembok," ucap Budhi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.