Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kota Tangerang Surut, BPBD Fokus Lakukan Pembersihan

Kompas.com - 17/07/2022, 13:54 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Kota Tangerang sudah surut pada Minggu (17/7/2022).

Sebelumnya, pada Sabtu (16/7/2022) ada 19 titik di Kota Tangerang yang terdampak banjir.

"Dari 19 titik untuk yang memang dilakukan evakuasi ada enam. Dan sekarang sudah surut semua alhamdulilah," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Ghufron kepada wartawan, Minggu.

Ia mengatakan, untuk hari ini, BPBD Kota Tangerang fokus melakukan operasi kebersihan di titik-titik yang terdampak banjir.

Baca juga: Waspada Banjir, Pahami 5 Aturan Keselamatan dalam Menghadapi Bencana

Pertama yaitu di kawasan Ciledug Indah. Sebanyak lima armada dan 26 personel BPBD Kota Tangerang diterjunkan untuk operasi kebersihan.

Kemudian di kawasan Duren Villa, BPBD Kota Tangerang mengerahkan sebanyak dua armada dan 12 personel.

"Sudah surut (semua), sudah operasi kebersihan sama yang di Puri Kartika. Dan di Puri Kartika menggunakan dua armada dengan enam personil," pungkasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengungkap penyebab 19 titik di Kota Tangerang, Banten, terendam banjir pada Sabtu (16/7/2022).

Baca juga: PLN Sempat Padamkan 40 Gardu di Tangerang dan Tangsel Imbas Hujan dan Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Deni Koeswara mengatakan, 19 titik itu terendam banjir karena intensitas hujan tinggi yang mengguyur kota tersebut sejak Jumat (15/7/2022).

"Kronologi kejadian, sama-sama diketahui Kota Tangerang diguyur hujan lebat sejak Jumat sore dengan intensitas waktu yang cukup panjang," papar Deni, dalam keterangannya, Sabtu.

Tak hanya itu, luapan dari tiga sungai di Kota Tangerang turut menjadi penyebab belasan titik terendam banjir.

Ketiga sungai itu adalah Kali Ledug di Kecamatan Periuk, Kali Sabi di Kecamatan Cibodas, dan Kali Angke di Kecamatan Ciledug.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com