Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengemudi Ojol Bersih-bersih di Area "Citayam Fashion Week", Berawal Resah Lihat Sampah Berserakan...

Kompas.com - 26/07/2022, 18:20 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengemudi ojek online bernama Abdul Razak (46) melakukan aksi bersih-bersih di tengah ramainya kegiatan peragaan busana yang terkenal dengan istilah "Citayam Fashion Week" di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Pantauan Kompas.com, Razak terlihat membawa sapu lidi, pengki, dan kantong sampah untuk membersihkan kawasan tersebut.

"Hari ini saya inisiatif bawa sapu, bawa pengki dari rumah, bersih-bersih di sini (kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas)," ujar Razak di Dukuh Atas, Selasa.

Baca juga: Cerita Remaja SCBD Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di Citayam Fashion Week Dukuh Atas...

Razak mengungkapkan, ide bersih-bersih itu muncul berawal dari keresahannya saat berkunjung ke area "Citayam Fashion Week". Saat itu ia menemukan banyak sampah berserakan.

"Saya hari Minggu lalu (24/7/2022) ke sini, rencana mau berdagang buat tambahan keluarga bantu-bantu bayar kontrakan dan bayar anak sekolah," ucap Razak.

"Tapi saya lihat hari Minggu kotor banget, banyak sampah di sini," sambung dia.

Atas dasar tersebut, kata Razak, muncul ide untuk membersihkan kawasan Dukuh Atas secara mandiri.

Baca juga: Gara-gara Salah Ambil Motor, Pemuda Ini Babak Belur di Area Citayam Fashion Week

Hari ini merupakan hari pertama Razak melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Dukuh Atas. Dia berencana akan rutin melakukan hal tersebut setiap sore.

"Ini baru mulai hari ini, soalnya kan kalau pagi sampai siang saya narik (ojek). Insya Allah rencananya rutin," kata dia.

Menurut Razak, rencana ke depannya, ia akan mengajak komunitas ojek online untuk bersama-sama melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Dukuh Atas.

"Jadi mulai dari diri sendiri dahulu saja, nanti yang lain mencontoh," ujar Razak.

Baca juga: Soal Rebutan Merek Citayam Fashion Week, Pengamat: Lebih Baik Jadikan Remaja SCBD Adik Asuh

Setelah melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Dukuh Atas, ujar Razak, ia akan membuka jasa pijat untuk umum pada malam hari.

"Tapi kalau malam saya buka jasa pijat di sini, gelar tikar, pijat kretek, mulai waktu isya buat cari tambahan uang," tutur Razak.

Sebagai informasi, peragaan busana "Citayam Fashion Week" berawal dari banyaknya remaja asal Citayam, Bojonggede, dan sekitarnya yang kerap menongkrong di kawasan Dukuh Atas.

Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Konten kreator hingga para pejabat kemudian tertarik mengikuti tren "Citayam Fashion Week".

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pernah menjajal zebra cross di Jalan Tanjung Karang yang dijadikan arena catwalk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com