JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Jakarta Pusat menyebutkan, kasus ambruknya bangunan semipermanen di Jalan Rawa Sawah 2, Johar Baru, Jakarta Pusat, telah diselesaikan.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (28/7/2022) itu diduga terjadi karena proyek penggalian saluran air Dinas PRKP.
Kepala Seksi Perencanaan dan Pengawasan Sudin PRKP Jakarta Pusat Rendy Pramudia mengatakan, keluarga korban dan pemilik bangunan sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah.
Baca juga: Garis Polisi di Bangunan Ambruk di Johar Baru Dicabut, Polisi: Penyelidikan Telah Selesai
"Yang terkena musibah sudah mengikhlaskan, jadi di situ ada surat-menyurat dan juga meterai, sudah sampai pihak kepolisian semua. Sudah kami selesaikan semua, sudah tidak ada permasalahan lagi, dari mereka (korban) sudah terima dan tidak ada lagi main salah-salahan," ujar Rendy, saat dikonfirmasi, Jumat (19/8/2022).
Selain itu, Rendy mengatakan, Sudin PRKP Jakarta Pusat telah memberikan bantuan kepada pihak keluarga korban.
"Sesuai dari hasil pertemuan yang didampingi dari pihak kelurahan terkait masalah ini, bantuan dari Sudin PRKP Jakpus dan dari kontraktor sudah diserahkan semua kepada pemilik rumah," katanya.
Kendati demikian, Rendy mengaku tidak mengetahui apakah kepolisian tetap menindaklanjuti kasus tersebut.
Ia menuturkan, beberapa orang dari Sudin PRKP telah dimintai keterangan.
"Dari kepolisian kami juga sudah dimintai keterangan dan menurut yang terlibat langsung saat itu kan kontraktor pelaksana tukangnya (petugas galian saluran air) juga sudah dimintai keterangan juga. Menurut infonya sudah selesai," ucap Rendy.
Baca juga: Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Ambruknya Bangunan Semipermanen di Johar Baru
Sementara itu, Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat telah merampungkan penyelidikan. Hal tersebut diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menanggapi soal dicabutnya garis polisi di sekitar bangunan ambruk itu.
"Penyelidikan dikatakan selesai manakala itu (garis polisi) sudah dicabut, artinya bahwa tahapan seluruh rangkaian penyidikan saat ini tetap berjalan," ungkap Komarudin saat dikonfirmasi, Jumat (19/8/2022).
Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menduga, kelalaian dalam penggalian saluran air menjadi penyebab ambruknya bangunan tersebut.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawi Adji menuturkan, petugas galian proyek saluran air lalai sehingga menyebabkan fondasi bangunan semipermanen itu rusak.
"Kelalaian petugas galian irigasi yang salah perhitungan dalam menggali menyebabkan kerusakan fondasi bangunan," ujar Isnawi, dalam keterangannya, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: BPBD Duga Kelalaian Petugas Proyek Saluran Air Sebabkan Bangunan Ambruk di Johar Baru
Sebagai informasi, bangunan semipermanen berlantai dua ambruk tepat di depan Pasar Gembrong Lama, Johar Baru, Kamis (28/7/2022).
Dalam peristiwa ambruknya bangunan semipermanen tersebut menyebabkan satu orang tewas.
Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Unggul Wibowo mengatakan, seorang wanita tewas tertimpa bangunan tersebut, sedangkan dua korban lainnya terluka.
"Tiga korban itu, satu laki-laki, dua wanita. Yang satu laki-laki dapat menyelematkan diri, yang wanita kami evakuasi," kata Unggul, Kamis.
"Kondisinya yang pertama kami evakuasi adalah wanita sudah meninggal. Yang kedua, wanita juga, alhamdulilah masih bernyawa setelah kami lakukan evakuasi," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.