JAKARTA, KOMPAS.com - Kusharwarti (47), salah satu korban kebakaran di Jalan Simprug Golf II, Jakarta Selatan, memilih tinggal beratap dan beralas terpal di lokasi kebakaran, alih-alih ikut mengungsi.
Sebab, lokasi pengungsian jauh dari permukimannya yang ludes terbakar.
"Ya, karena (lokasi pengungsian) jauh dari sini. Kalau mau ngontrak, mahal, enggak ada duit," kata Kus saat ditemui Kompas.com di tempat kejadian, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: Korban Kebakaran Hebat di Simprug Jaksel Mulai Dirikan Tenda di Bekas Rumah yang Terbakar
Sebelum tempat tinggalnya dilanda kebakaran, Kus memiliki warung kopi sebagai sumber mata pencaharian.
Namun, kebakaran pada 21 Agustus lalu itu menghanguskan semuanya, tak ada satu pun yang tersisa.
Kus bercerita, saat kebakaran terjadi, ia sedang berada di luar rumah. Ia kemudian melihat kobaran api dari arah belakang rumahnya.
Kus langsung berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan pakaian dan surat-surat penting.
Baca juga: Sepekan Berlalu, Warga Korban Kebakaran di Simprug Jaksel Masih Butuh Bantuan
Sayangnya, pakaian yang ia selamatkan berakhir terbakar jua karena kobaran api juga datang dari sisi jalan yang lain, tempat Kus meletakkan pakaiannya.
"Tadinya saya letakkan di sini (dekat tiang listrik, seberang jalan). Eh, ikut kebakar sama motor-motor yang terpakir, termasuk motor saya," tutur Kus.
Kini Kus menggantungkan hidupnya dari bantuan makanan di posko. Ia juga menggunakan kamar mandi umum untuk mandi, mencuci, dan lainnya.
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Kebakaran di Simprug Diperpanjang
Selain bantuan makanan, kata Kus, tiap korban juga mendapat bantuan seperti batako hebel dan pasir untuk membangun kembali rumahnya.
Menurut Kus, setiap KK mendapat bantuan 25 batako hebel.
"Alhamdulillah, bantuan terus mengalir, tidak kekurangan. Ada saja yang ngasih makanan sama pakaian kayak seragam sekolah," kata Kus.
Dengan adanya bantuan seragam sekolah, anak-anak Kus pun tetap bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.
Saat ini Kus berharap bisa membangun kembali rumahnya dan berjualan lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.