Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Pengusaha Warteg Keluhkan Bahan Baku dan Sewa yang Kian Mahal

Kompas.com - 04/09/2022, 22:25 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemilik warteg dibayangi ketakutan usahanya bakal gulung tikar akibat dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan pihaknya memprediksi banyak pemilik warteg yang tutup pada tahun depan akibat dampak kenaikan harga BBM.

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkutan Umum di Bekasi Naik Rp 500 hingga Rp 1.000

"Karena keuntungan tergerus, karena bahan baku terkerek naik, karena adanya kenaikan BBM naik," kata Mukroni dikutip dari Tribunjakarta.com, Minggu (4/9/2022).

Sebabnya, mayoritas konsumen warteg merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah yang daya belinya hingga kini belum pulih total akibat pandemi Covid-19.

Sementara bila harga pangan terus naik akibat terdampak kenaikan harga BBM, pemilik warteg terpaksa harus menaikkan harga makanan. Hal ini yang dikhawatirkan membuat pelanggan menghilang.

"Kami tidak mungkin menaikan harga di atas 20 persen jika daya beli belum pulih. Tapi jika bahan pokok naiknya sudah di atas 50 persen, mungkin kita bisa naikan harga di bawah 20 persen," ujar dia.

Tidak hanya masalah harga pangan, kelangsungan usaha para pemilik warteg juga terancam karena harga sewa yang diprediksi akan ikut naik mengikuti kenaikan harga BBM.

Pasalnya ketika pandemi Covid-19 melanda dan pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar, sudah banyak pemilik warteg yang tutup karena tidak mampu membayar sewa.

Baca juga: Pengusaha Bus Khawatir Hadapi Kenaikan Harga BBM dan Suku Cadang yang Mahal

"Sebenarnya biaya yang besar itu ada di sewa atau kontrakan. Itu yang kadang kala warteg bisa tutup karena tidak mampu bayar sewa. Kemarin pandemi, sekarang dengan kenaikan harga bahan," tutur dia.

Adapun seperti diketahui, pada Sabtu (3/9/2022) pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp6.800, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul BBM Naik, Warteg Terancam Bangkrut karena Harga Bahan Baku dan Sewa Tempat Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Masih Buru Dua dari Tiga Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Aksi Sindikat Curanmor di Palmerah: Gasak 4 Motor Dalam Semalam, Uangnya untuk Beli Narkoba

Megapolitan
Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Lapor Kehilangan di Bogor Tak Perlu Datang ke Kantor Polisi, Ini Cara dan Syaratnya

Megapolitan
Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Teganya Royan Cabuli 11 Anak di Bawah Umur di Bogor dengan Modus Penyewaan Sepeda Listrik

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Aksi Pemalsu KTP dan SIM di Jaksel: Cari Pembeli lewat Facebook, Raup Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 29 Mei 2024

Megapolitan
Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Teka-teki Mayat Pria dalam Toren di Pondok Aren: Kronologi Penemuan dan Hasil Otopsi Sementara

Megapolitan
Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com