JAKARTA, KOMPAS.com - Setidaknya ada 254 bedeng atau bangunan semipermanen di pinggir rel kereta dekat Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, dibongkar oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada Selasa (11/10/2022).
Usai bedeng miliknya dirobohkan, seorang warga bernama Irma (34) mengaku bingung harus pergi ke mana. Dia bersama suami serta dua anaknya masih bertahan di sekitar rumah yang telah dibongkar.
Irma yang sudah menempati kawasan Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, selama 13 tahun itu kebingungan mencari tempat tinggal selanjutnya.
"Enggak tahu ke mana ini, pusing. Anak saya dua sekolah semua," ujar Irma saat ditemui di lokasi pembongkaran, Selasa.
Baca juga: Warga di Dekat JIS Digusur, Wagub Sebut Relokasinya Kewenangan PJ Gubernur
Setelah bedeng dihancurkan, warga mendapat kompensasi dari pemerintah sebesar Rp 2 juta. Kendati begitu, kata Irma, uang tersebut tak cukup untuk mencari rumah kontrakan.
"Aduh bukan cukup itu, anak dua sekolah semua, sama buat ngontrak, buat yang lain juga sudah habis," kata dia.
Irma menjadi salah satu warga terdampak pembongkaran bedeng-bedeng di Kampung Bambu dan Kampung Bayam.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, beberapa bangunan tampak sudah dibongkar oleh pemilik maupun petugas gabungan.
Baca juga: Warga di Dekat JIS yang Digusur Keluhkan Uang Ganti Rugi: Tak Sesuai Janji
Warga terlihat mengeluarkan barang-barang, kemudian meletakannya di depan bedeng mereka yang sudah rata dengan tanah.
Adapun menurut PT KAI, penertiban ini dilakukan guna memastikan jalur kereta api bersih dari permukiman liar dan demi keindahan kawasan JIS.
Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menjelaskan pembersihan di area jalur kereta api lintas Tanjung Priok-Jakarta Utara di Km 5+200-5+900 atau di sekitar JIS untuk menjamin keselamatan dan perjalanan kereta api.
Baca juga: Ketika Pemprov DKI Limpahkan Relokasi Warga Gusuran JIS ke Pj Gubernur...
Setidaknya ratusan bangunan yang dibongkar bersama warga, PT KAI, polisi, TNI/Polri, dan Pemerintah Kota Jakarta Utara.
"Saat melakukan proses penertiban, warga ini sudah juga disosialisasikan oleh Pemprov DKI, fokusnya kami membantu warga memindahkan barang," kata Eva.
"Karena juga bisa dilihat hari ini kondisi bangunan sudah dikosongkan oleh warga, hari ini juga kami menyiapkan kendaraan truk untuk proses pemindahannya," sambung dia.
Proses pemindahan dan pembersihan tersebut tak menggunakan alat berat. Warga sejak awal secara mandiri mengosongkan bangunan liar secara bertahap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.