Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Polisi Libatkan Masyarakat untuk Persempit Ruang Tawuran Antarkelompok di Manggarai...

Kompas.com - 12/10/2022, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antarkelompok di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, kerap mengganggu aktivitas warga ataupun perjalanan kendaraan yang melintasi wilayah tersebut.

Berdasarkan data Polres Metro Jakarta Selatan, dalam 10 bulan terakhir di sepanjang tahun 2022, tercatat sudah ada 6 kali tawuran di wilayah tersebut

Untuk mempersempit ruang bentrok antarwarga, Polres Metro Jakarta Selatan menginisiasi tim khusus atau satuan tugas (Satgas) Anti Tawuran di wilayah Manggarai.

Baca juga: Cegah Tawuran, Kapolres Jaksel Bakal Patroli Jalan Kaki di Kawasan Manggarai

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan upaya mempersempit ruang tawuran antarkelompok warga yang kerap terjadi berulang di Manggarai memerlukan keterlibatan masyarakat.

"Kami akan bekerja serius, kami akan bekerja dengan komprehensif, kami akan melibatkan semua stakeholder, termasuk masyarakat," kata Fadil di Stasiun KA Bandara Manggarai, Selasa (11/10/2022).

Beranggotakan polisi, TNI, dan pengurus lingkungan

Dalam pelaksanaannya, Satgas Anti Tawuran akan beranggotakan polisi, TNI dan juga pengurus lingkungan di tingkat RT/RW wilayah Manggarai, Jakarta Selatan.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengatakan kepolisian telah membangun dua pos pantau di sekitar underpass Manggarai.

Nantinya, para petugas atau anggota dari Satgas Anti Tawuran tersebut akan disiagakan di dua pos tersebut untuk mengawasi dan mencegah terjadinya bentrokan.

Baca juga: Peluang Damai yang Kian Terbuka Lebar antara Hillary Brigitta dan Mamat Alkatiri...

"Tim antisipasi tawuran yang sudah dibentuk di Manggarai. Kemudian ada dua pos pantau," kata Ade

Dia pun berharap pembentukan Satgas Anti Tawuran dan pembangunan pos pantau bisa menjadi salah satu cara mencegah tawuran yang cukup sering terjadi.

Berawal dari aksi saling ledek

Sebelumnya, Camat Tebet, Dyan Airlangga sempat menuturkan bahwa tawuran antarkelompok itu kerap terjadi di underpass Manggarai.

Untungnya selama ini aksi tersebut dapat dilerai setelah warga dan polisi turun tangan.

Dyan mengatakan aksi tawuran kerap dipicu persoalan sepele, semisal sejumlah orang dari kelompok yang bergesekan terlibat aksi saling ledek.

Baca juga: Polda Metro Bentuk Satgas Anti Tawuran, Cegah Tawuran Berulang di Kawasan Manggarai

Tawuran antar-kelompok itu bisa terjadi karena umumnya mereka yang terlibat sebelumnya berkumpul atau nongkrong di suatu tempat.

Pihak kecamatan pun telah menginisiasi pertemuan antarwarga itu untuk membuat kesepakatan untuk menjaga wilayahnya agar pemuda tidak kembali melakukan aksi saling serang.

Namun hingga saat ini, gesekan antarkelompok warga di wilayah ini masih sering terjadi. Irjen Fadil Imran bahkan mengatakan jika urusan tawuran tertangani, maka 50 persen masalah keamanan di wilayah Jakarta Selatan akan selesai.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Tria Sutrisna/Editor : Irfan Maullana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com