Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap 2 Faktor yang Bisa Bikin Bangunan Roboh Diterjang Banjir

Kompas.com - 13/10/2022, 13:14 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kualitas bangunan yang kurang baik dan pondasi yang tidak sesuai standar bisa jadi penyebab banyaknya tembok roboh akibat banjir yang kerap menerjang Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Kepala Lab Konstruksi Dasar Sekolah Vokasi Universitas Negeri Semarang Purwanto mengatakan, kedua persoalan tersebut memungkinkan bangunan mudah ambruk atau roboh saat diterjang hujan deras maupun banjir.

Khusus persoalan kualitas bangunan yang kurang baik, Purwanto menyoroti bahwa saat ini banyak bangunan yang hanya bagus pada tampilan luarnya saja namun tidak berkualitas.

Baca juga: Banyak Tembok Roboh saat Banjir, Ini Kata Ahli soal Dugaan Penyebabnya

"Sehingga kalau terkena cuaca hujan atau panas yang terus menerus akan menyebabkan menurunnya kemampuan bahan, yang akhirnya terjadi gagal struktur, roboh," ujar Purwanto kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Pada struktur bangunan dinding, kurang baiknya kualitas campuran mortar atau yang digunakan untuk merekatkan batu fondasi atau merekatkan batu bata bisa jadi biang masalah ini.

Tidak hanya kualitas bangunan yang kurang baik, Purwanto berujar, fondasi yang tidak sesuai standar juga sangat bisa menjadi penyebab mudahnya bangunan roboh saat diterjang hujan deras maupun banjir.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Labfor Pastikan Penyebab Tembok Roboh di MTsN 19 Pondok Labu

Fondasi tidak sesuai standar yang dimaksud yakni fondasi tidak berkedudukan di tanah keras yang sesuai dengan daya dukungnya.

Karena fondasi tidak berdiri di tanah yang tidak keras, maka saat terendam banjir akan terjadi penurunan fondasi di beberapa titik akibat tanah yang menjadi lembek.

Kondisi tersebut yang akan menyebabkan tidak stabilnya dinding yang berdiri di atasnya, yang mengakibatkan roboh.

"Sebelum roboh biasanya di tandai dengan retaknya dinding dalam arah vertikal," ucap dia.

Baca juga: Banyak Tembok Roboh saat Banjir, Ini Kata Ahli soal Dugaan Penyebabnya

Sebagai informasi, banjir akibat hujan deras di wilayah Jakarta dan sekitarnya membuat sejumlah tembok bangunan roboh.

Dalam kurun waktu sepekan, setidaknya ada tiga bangunan yang temboknya roboh.

Ketiga peristiwa itu terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 19 di Pondok Labu Jakarta Selatan, Sekolah Al-Fath Cirendeu Tangerang Selatan, serta di tempat pemancingan di Kramat Jati Jakarta Timur.

Bahka, peristiwa tembok MTsN Pondok Labu roboh membuat tiga siswa di sekolah itu tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com