Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Keluhan Saldo Terpotong Dua Kali di Halte Tegal Parang, Penumpang: Kalau Terpotong, Ribet Ajukan "Refund"

Kompas.com - 18/10/2022, 05:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Transjakarta di Halte Tegal Parang, Jakarta Selatan, mengeklaim bahwa tidak ada lagi keluhan terkait saldo yang terpotong dua kali akhir-akhir ini.

"Akhir-akhir ini sudah enggak ada keluhan lagi dari penumpang perihal tarif dobel. Kalau awal-awal penerapan sistem baru memang sempat terjadi keluhan," kata salah satu petugas Halte Tegal Parang saat ditemui, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Tak Lagi Ada Antrean Mengular karena Sistem Tap In-Tap Out di Halte Transjakarta Harmoni

Ia menduga, keluhan tersebut tidak lagi terjadi lantaran sudah ada perkembangan seperti penggantian mesin pada bus non-bus rapid transit (BRT).

"Untuk rute non-BRT, mesinnya sudah banyak yang diganti. Jadi sudah bisa menyesuaikan mekanisme kebijakan barunya," jelas dia.

Sementara itu, Sintya (30) salah satu penumpang reguler di halte tersebut mengaku sempat mengalami saldo terpotong dua kali pada dua pekan lalu.

"Dua minggu lalu tuh sempat kepotong dua kali. Jadi pas naik bus bawah (non-BRT), sudah kepotong, lalu pas turun di sini, kepotong lagi," ungkap Sintya.

Baca juga: Saldo Masih Terpotong Dua Kali Saat Tap Out di Halte Transjakarta Slipi Petamburan, Ini Penjelasannya

Kesal saldonya terpotong dua kali, Sintya pun mengajukan pengembalian uang sesuai prosedur yang disampaikan PT Transjakarta.

"Kalau mau refund, bisa, tapi menurut saya ini solusinya tuh ribet banget. Udah gitu, saldo kembaliannya dikirim ke saldo fello. Lah, berarti kami harus buka aplikasi lain dong," keluh Sintya.

Lebih jauh, Sintya berharap sistem baru akan diterapkan jika alat-alat pendukung telah siap dan sosialisasi telah dialkukan dengan baik.

"Kalau alat kayak mesin sudah siap semua, sosialisasi sudah dilakukan sekian lama, baru boleh diterapkan. Jangan tiba-tiba diterapkan. Menyusahkan semua orangnya nanti," ungkap Sintya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com