Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ratapi Barang Berharga yang Hancur Diterjang Angin Kencang di Jelambar

Kompas.com - 26/11/2022, 21:41 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan disertai angin kencang bak puting beliung menyebabkan belasan rumah kontrakan roboh di Jalan Jelambar Baru I, Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu (26/11/2022) sore.

Di depan puing-puing rumah kontrakan, sejumlah warga berdiri sembari berdiskusi.

Mereka adalah penghuni kontrakan-kontrakan tersebut, yang kebingungan hendak tidur di mana malam ini.

Mereka tampak belum memikirkan barang-barang yang tehimpit di antara puing-puing kontrakan.

Baca juga: 16 Rumah Semi Permanen di Jelambar Roboh Akibat Hujan dan Angin Kencang

 

Meskipun, diakui para korban, mereka kehilangan sebagian besar hartanya.

"Kita semua Alhamdulillah selamat. Tapi memang barang-barang habis semua. Surat-surat pada terbang, barang berharga terbang, baju-baju," kata Sinah di lokasi kejadian, Sabtu malam

"Perabot elektronik juga pada rusak, TV, kulkas, mana baru semua. Kulkas biarpun enggak terbang, tapi kan kena rusak," lanjut dia.

Pantauan kompas.com, deretan kontrakan bercat putih yang tampak masih baru itu hancur, hampir rata dengan tanah.

Gang sempit itu kini terbuka, hampir bersatu dengan tanah kosong di belakangnya.

Atap bangunan kontrakan terlihat terpental menghantam bangunan rumah yang berada di seberang jalan.

Baca juga: Angin Bak Puting Beliung Robohkan 16 Kontrakan di Jelambar, Warga Bingung Tidur Dimana Malam Ini

Yuli, korban lainnya juga mengalami kerugian besar seperti warga lain.

"Ruginya banyak banget, ya TV, kulkas, kasur, AC, banyak banget. Kalau dirinciin totalnya saya enggak tau, kan belum dicek masih bisa diservis apa gimana," kata Yuli.

Para korban mengatakan, hanya bisa mengikhlaskan barang-barang mereka, sembari memikirkan strategi bertahan hidup di kemudian hari, khususnya cara untuk melewati malam ini.

"Enggak tau ini gimana ke depannya. Tapi yang saya pikirin satu, tidur di mana malam ini. Katanya sih mau ada tenda pengungsian, tapi belum tau," ungkap Sinah.

Sementara itu, sekitar pukul 19.35 WIB, terlihat sejumlah pria membawakan nasi kotak untuk para korban.

Makanan itu sudah dinanti para korban, yang mengaku belum mendapat bantuan sejak peristiwa terjadi.

"Ini dari Tagana kayaknya, makanan buat korban," kata adalah satu pria yang mengangkut makanan dengan terburu-buru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com