Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.122 Lansia di Kota Tangerang Terima Vaksin Booster Kedua

Kompas.com - 12/12/2022, 17:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Baru dimulai sekitar satu pekan, capaian vaksinasi booster kedua pada lansia di Kota Tangerang sudah mencapai sekitar 3.122 orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan, capaian ini merupakan awal yang baik untuk mendorong agar lansia mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 dosis kedua sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kemenkes telah mengizinkan pemberian vaksin Covid-19 booster kedua atau vaksin keempat, dengan sasaran lansia atau orang berusia 60 tahun keatas.

“Lansia memang menjadi sasaran prioritas untuk vaksinasi booster kedua ini," ujar Dini dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Vaksin Booster Kedua untuk Lansia

Dini menambahkan, pemberian dosis kedua vaksin booster Covid-19 ini diharapkan dapat menjadi langkah pemberian perlindungan tambahan terhadap kelompok rentan.

Vaksin booster kedua ini diharapkan dapat mengurangi tingkat keparahan bahkan kematian akibat Covid-19.

Pasalnya, kata dia, lansia merupakan kelompok yang lebih rentan terpapar Covid-19 dan biasanya memiliki komorbid yang berpotensi memperparah gejala apabila teinfeksi.

"Dengan ini, dinkes (Kota Tangerang) akan berupaya meningkatkan capaian vaksinasi booter kedua pada lansia. Sehingga, pemberian booster kedua, sebagai mitigasi peningkatan kasus dan munculnya subvarian baru dapat berhasil” jelas Dini.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Stroke Menurut Kelompok Usia, dari Anak hingga Lansia

Berdasarkan data saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama Covid-19 pada lansia di Kota Tangerang berkisar 80.415 orang.

Lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua yakni sekitar 74.721 orang, dan yang mendapatkan dosis ketiga atau booster pertama Covid-19 yakni sebanyak 58.201 lansia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com