Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Berangkat Kerja, Warga Bekasi Teriak Lihat Pemuda Tewas Gantung Diri di Pohon

Kompas.com - 14/01/2023, 14:52 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial H (25) ditemukan tewas gantung diri di pohon di Kampung Kelapa 2, RT 003 RW 007 Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, pada Sabtu (14/1/2023).

"Ya tadi pagi sekitar jam 06.30 WIB, warga sekitar menemukan adanya seseorang yang gantung diri di sebuah pohon," ujar Kapolsek Bantar Gebang Kompol Samsono kepada wartawan, Sabtu.

Samsono menjelaskan, H ditemukan oleh saksi bernama Subur (40) yang melewati lokasi saat berangkat kerja.

Baca juga: Cekcok dan Saling Cakar, Emak-emak di Tamansari Sama-sama Lapor Polisi, Akhirnya Sepakat Berdamai

Tanpa sengaja, saksi melihat korban sudah tergantung di pohon di tanah kosong.

"Kemudian saksi berteriak meminta tolong, lalu datang saksi Rudi (46). Setelah melihat itu, Subur dan Rudi menyampaikan informasi tersebut kepada orangtua korban," jelas Samsono.

Selanjutnya, informasi itu dilaporkan ke Polsek Bantar Gebang pada pukul 07.45 WIB. Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Ajak Ketua RW Atasi Banjir, Heru Budi: Kalau Tidak Gotong Royong, Jakarta Tetap Kebanjiran

Samsono memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Karena itu, diduga kuat korban bunuh diri dengan cara gantung diri.

"Hasil pemeriksaan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pada leher korban terdapat bekas jeratan tidak lurus namun ke atas," kata Samsono.

Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RSUD Bekasi Kota. Namun, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menganggap ini sebagai musibah.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa mengakses situs Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com