Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Larang Pemprov DKI Anggarkan Pengadaan Tanah dalam RKPD 2024

Kompas.com - 14/02/2023, 21:04 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi melarang Pemprov DKI Jakarta menganggarkan pengadaan tanah dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2024.

RKPD adalah dokumen perencanaan program dan kegiatan pemerintah daerah yang anggarannya dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Menurut Prasetyo, Pemprov DKI Jakarta kini telah memiliki banyak tanah.

"Saya minta kepada SKPD (satuan kerja perangkat daerah), fokus anggaran. Tidak seperti sekarang nih, semuanya beli (tanah). Beli tanah sudah enggak (perlu) ada lagi. Tanah kita sudah banyak, itu contoh yang konkret," tutur Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Susun RKPD 2024, Masyarakat Diminta Beri Masukan

Politisi PDI-P itu menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta harus memanfaatkan tanah yang sudah dimiliki dengan maksimal.

"Sekarang kan tanah kita banyak, kita maksimalkan, kita pakai," sebut Prasetyo.

Menurut dia, Pemprov DKI harus fokus menangani persoalan yang lebih jelas lagi di Ibu Kota, seperti kemacetan, kemiskinan, hingga ketahanan pangan.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo berharap agar Ibu Kota tak kekurangan pasokan pangan.

"Yang kita pikirkan sekarang kan masalah banjir, masalah kemacetan, kemiskinan, ketahanan pangan," kata dia.

Baca juga: Macet Jakarta yang Kian Menggila dan Cara Heru Budi Mengatasinya

Untuk diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menggelar Forum Konsultasi Publik RKPD, Selasa ini. Kegiatan itu digelar di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir.

Heru menyebutkan, melalui Forum Konsultasi Publik, jajarannya menerima masukan-masukan dari organisasi masyarakat hingga non-government organization (NGO).

Masukan dari organisasi masyarakat dan NGO akan dipertimbangkan untuk menyusun RKPD DKI Jakarta 2024.

"Masukan tersebut dapat disampaikan, baik melalui forum ini maupun melalui kanal-kanal lain yang kami sediakan," sebut Heru melalui keterangannya, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Si Kribo Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com