Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Ayam Goreng Tewas Bersimbah Darah, Anaknya Diduga Ikut Diculik

Kompas.com - 16/02/2023, 22:04 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Anak dari I (30), seorang pengusaha ayam goreng yang ditemukan tewas di Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Sukarya, Kabupaten Bekasi, Kamis (16/2/2023) tak ditemukan di lokasi.

Keberadaan anak itu tidak diketahui usai polisi mendatangi lokasi I yang ditemukan bersimbah darah.

"Kami belum tahu (diculik atau tidak). Yang jelas anaknya tidak ada di tempat," ucap Kapolsek Sukatani, AKP Wito saat dikonfirmasi awak media, Kamis malam.

Atas dasar itu, Wito pun menyatakan bahwa pihaknya kini tengah menyelidiki keberadaan anak dari I.

"Untuk diculik atau tidak, masih dalam penyelidikan," ucap Wito.

Baca juga: Komplotan Perampok Gasak Rp 43 Juta dan Rokok Senilai Rp 5 Juta di Minimarket Duren Sawit

Sementara itu, Ketua RT setempat yakni Suryadi (45) membenarkan kejadian mengenai hilangnya anak korban.

Diduga, anak dari korban hilang karena ikut dibawa oleh pelaku.

"Enggak ada (barang yang diambil), tapi anak korban dibawa sama pelaku," jelas Suryadi singkat.

Sebelumnya, I ditemukan tergeletak bersimbah darah di ruko miliknya sendiri, Kamis (16/2/2023). I diduga kuat tewas karena dibunuh.

"Petugas mendapat laporan ada orang dibunuh dan langsung mendatangi tempat kejadian, dicek ke tempat kejadian dan benar," ujar Wito.

Baca juga: Pengusaha Ayam Goreng Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Ruko, Diduga Korban Pembunuhan

Saat ditemukan, korban sempat dibawa ke klinik terdekat, namun ternyata sudah dinyatakan meninggal dunia.

Wito menyebut, dari lokasi pembunuhan, polisi menemukan berbagai benda seperti gas dan gunting.

Meski begitu, polisi belum bisa memastikan apakah benda tersebut digunakan oleh pelaku atau tidak.

Selain itu, polisi belum dapat memastikan berapa total pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut.

Ia hanya memastikan, pihaknya telah datang ke lokasi dan mencari barang bukti yang bisa dikumpulkan.

"Tim identifikasi dari Polres Bekasi sudah melakukan olah TKP. Kami belum tahu motif pembunuhannya apa, pelaku juga belum kami tangkap," jelas Wito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com