JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bakal menyelidiki penyebar pertama informasi dugaan penyidik menyisihkan barang bukti pengungkapan kasus penyelundupan pakaian bekas ilegal di media sosial.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, penyelidikan dilakukan untuk mengetahui siapa sosok penyebar informasi yang belum dapat diketahui kebenarannya itu.
"Tentu penyebarnya kami dalami oleh Ditrektorat Reserse Kriminal Khusus. Kita tunggu kabarnya supaya terang," ujar Trunoyudo, dikutip Selasa (4/3/2023).
Sejauh ini, kata Trunoyudo, informasi tersebut disebarkan oleh akun-akun media sosial tanpa identitas atau fake akun. Dia pun memastikan bahwa narasi yang menyebut penyidik "menilap" barang bukti pakaian bekas ilegal itu tidak benar.
Baca juga: Polri Akan Telusuri soal Viral Polisi Diduga Sisihkan Barang Bukti Thrifting Baju Bekas Impor
Gambar tumpukan pakaian dan balpres yang diunggah penyebar informasi pun adalah visual konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolda Metro Jaya.
Menurut Trunoyudo, tidak ada visual yang menampilkan barang bukti tersebut diambil dan dibawa pulang oleh penyidik untuk kepentingan pribadi.
"Barang bukti itu ada Direktorat tersendiri yang dikelola oleh Direktorat Tahanan dan Barang Bukti, bukan penyidik. Jadi saya yakinkan saya tegaskan tidak ada barang bukti sekecil pun keluar dari yang dilakukan penyitaan oleh penyidik," ungkap Trunoyudo.
Informasi soal penyisihan barang bukti tersebut diketahui setelah beredar unggahan seorang warga mengaku mendapatkan sejumlah pakaian bekas yang merupakan barang bukti.
Unggahan tersebut menampilkan tumpukan pakaian bekas dan balpres hasil penyelundupan yang disita sebagai barang bukti oleh Polda Metro Jaya.
Baca juga: Mereka yang Berburu Baju Lebaran Lebih Awal di Pusat Grosir Tanah Abang...
Dalam keterangan gambar yang beredar di media sosial, pengunggah menulis bahwa mendapatkan pakaian bekas sitaan tersebut dari seseorang yang bekerja di Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Pengunggah yang belum diketahui identitasnya itu pun menerangkan bahwa dia diminta tidak perlu membeli pakaian baru untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023.
"Ngakak banget punya aa katanya enggak usah beli baju lebaran. Di kantor banyak barang-barang sitaan, nanti dibawa pulang. Risiko punya aa kerja di Dirkrimsus ya gini," seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (1/4/2023).
Terkait hal itu, Trunoyudo menjelaskan, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus akan mendalami informasi yang beredar luas di media sosial tersebut.
"Polda Metro Jaya akan mendalaminya dengan mekanisme penyelidikan dalam hal ini dilakukan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," ujar Trunoyudo saat dikonfirmasi, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Trunoyudo, informasi terkait penyisihan barang bukti pakaian bekas hasil penyelundupan belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Screenshot yang menyebutkan adanya status tulisan seseorang itu belum dapat dipertanggungjawabkan sehingga menyebarkan opini negatif," kata Trunoyudo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.