Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKP Sebut KRL Masih Memadai Tampung Penumpang, Warga: Coba Rasakan Naik pada Jam Sibuk!

Kompas.com - 07/04/2023, 18:39 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL), Mely (31) menyebutkan kepadatan penumpang KRL Comutterline terbilang sangat sering terjadi, apalagi pada saat jam-jam sibuk.

Hal itu diungkapkan Mely saat menanggapi hasil review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Dalam reviewnya, BPKP menyebutkan bahwa armada KRL milik PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) masih memadai untuk menampung penumpang KRL.

Menurut dia, hasil review BPKP tidak relevan dengan apa yang dirasakannya selama menggunakan KRL.

Baca juga: BPKP, Penumpang Menumpuk di Dalam KRL, Stasiun Manggarai Padat, Memadai Apanya?

"Sekarang tuh KRL kebanyakan justru yang delapan gerbong, dari mana memadainya? Coba rasain naik kereta di peak hours," ujar Mely kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Kondisi itu tentunya membuat Mely, kesal. Sebab, ia juga sering kali mendapatkan rangkaian KRL delapan gerbong saat berangkat kerja dari Stasiun Pondok Cina menuju Jakarta Pusat.

"Sudah penuh, terus kalau pagi-pagi sering dapat kereta rangkaian delapan terus. Kan bete," keluhnya.

"Kayak misalnya masuk pagi, itu udah pasti penuh terus, kalau gerbong kereta kan beda-beda ya. Kadang dapat yang AC-nya adem meski penuh orang, kadang juga dapat kereta yang AC-nya kurang maksimal," tambah Mely menegaskan.

Pengguna KRL lainnya bernama Marulamsyah Sibagariang (23) mengeluhkan hal serupa.

Pria yang berprofesi sebagai sekuriti di daerah Tanah Abang itu mengatakan bahwa kepadatan rangkaian sering terjadi saat jam sibuk, terlebih jika transit di Stasiun Manggarai.

Baca juga: Hasil Review BPKP: Armada yang Dimiliki KCI Masih Memadai Tampung Penumpang KRL

"Penuh terus, tapi tergantung waktunya juga si. Kalau di hari libur kadang malah enggak dapat duduk penumpang," ujar dia.

Untuk itu, Mely dan Marulamsyah berharap ada penambahan rangkaian KRL atau gerbong yang dapat mengatasi kepadatan penumpang.

Sebagai informasi, BPKP mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil review-nya, jumlah armada yang dimiliki PT KCI/KAI Commuter masih memadai untuk menampung penumpang KRL.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto saat konferensi pers di kantornya, Kamis (6/4/2023).

Hario mengatakan, berdasarkan data BPKP, PT KCI saat ini memiliki 1.114 unit KRL, tidak termasuk 48 unit yang aktiva tetap diberhentikan dari operasi dan 36 unit yang dikonservasi sementara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com