DEPOK, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL), Mely (31) menyebutkan kepadatan penumpang KRL Comutterline terbilang sangat sering terjadi, apalagi pada saat jam-jam sibuk.
Hal itu diungkapkan Mely saat menanggapi hasil review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dalam reviewnya, BPKP menyebutkan bahwa armada KRL milik PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) masih memadai untuk menampung penumpang KRL.
Menurut dia, hasil review BPKP tidak relevan dengan apa yang dirasakannya selama menggunakan KRL.
Baca juga: BPKP, Penumpang Menumpuk di Dalam KRL, Stasiun Manggarai Padat, Memadai Apanya?
"Sekarang tuh KRL kebanyakan justru yang delapan gerbong, dari mana memadainya? Coba rasain naik kereta di peak hours," ujar Mely kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).
Kondisi itu tentunya membuat Mely, kesal. Sebab, ia juga sering kali mendapatkan rangkaian KRL delapan gerbong saat berangkat kerja dari Stasiun Pondok Cina menuju Jakarta Pusat.
"Sudah penuh, terus kalau pagi-pagi sering dapat kereta rangkaian delapan terus. Kan bete," keluhnya.
"Kayak misalnya masuk pagi, itu udah pasti penuh terus, kalau gerbong kereta kan beda-beda ya. Kadang dapat yang AC-nya adem meski penuh orang, kadang juga dapat kereta yang AC-nya kurang maksimal," tambah Mely menegaskan.
Pengguna KRL lainnya bernama Marulamsyah Sibagariang (23) mengeluhkan hal serupa.
Pria yang berprofesi sebagai sekuriti di daerah Tanah Abang itu mengatakan bahwa kepadatan rangkaian sering terjadi saat jam sibuk, terlebih jika transit di Stasiun Manggarai.
Baca juga: Hasil Review BPKP: Armada yang Dimiliki KCI Masih Memadai Tampung Penumpang KRL
"Penuh terus, tapi tergantung waktunya juga si. Kalau di hari libur kadang malah enggak dapat duduk penumpang," ujar dia.
Untuk itu, Mely dan Marulamsyah berharap ada penambahan rangkaian KRL atau gerbong yang dapat mengatasi kepadatan penumpang.
Sebagai informasi, BPKP mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil review-nya, jumlah armada yang dimiliki PT KCI/KAI Commuter masih memadai untuk menampung penumpang KRL.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto saat konferensi pers di kantornya, Kamis (6/4/2023).
Hario mengatakan, berdasarkan data BPKP, PT KCI saat ini memiliki 1.114 unit KRL, tidak termasuk 48 unit yang aktiva tetap diberhentikan dari operasi dan 36 unit yang dikonservasi sementara.