JAKARTA, KOMPAS.com - Uci (25) mengaku proses penghapusan tato pada kulitnya amatlah menyakitkan.
Ia menilai proses tersebut berpuluh-puluh kali lebih sakit ketimbang memasang tato.
"Rasanya mungkin 100 kali lebih sakit jika dibandingkan ketika memasang tato di awal," ujar Uci saat di sela kegiatan hapus tato gratis di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).
Saking sakitnya, wanita yang kesehariannya bekerja di sektor food and beverage itu harus melakukan percobaan ulang sampai tiga kali.
Penghapusan terpaksa diulang lantaran Uci selalu meringis kesakitan pada percobaan pertama maupun kedua.
Baca juga: Saat Hapus Tato Jauh Lebih Sakit dari Menato, Lutfi Merasa Terbakar, Keringatnya Bercucuran...
"Jujur pas pertama itu sakit banget. Mungkin karena faktor baru pertama kali nyoba juga. Ketika percobaan kedua sebenarnya sudah mulai bisa beradaptasi, tapi tanganku selalu gemetar" ungkap dia.
Saat memasuki percobaan ketiga, Uci untungnya mampu mengendalikan diri.
Ia berhasil menahan rasa sakit ketika bagian tubuhnya dilaser oleh operator penghapus tato.
Meski Uci beberapa kali kedapatan mengerang, tetapi tekadnya untuk menghapus satu-satunya tato yang dimiliki lebih kuat ketimbang hal apa pun.
"Pas dilaser itu rasanya kayak kebakar kulitnya. Beda banget rasanya sama pas masang tato, kalau itu seperti digigit semut saja," imbuh dia.
Baca juga: Hapus Tato Rasanya seperti Terbakar, Peserta Pikir-pikir untuk Melakukannya Lagi
Adapun kegiatan hapus tato gratis digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bazis DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Kegiatan ini hanya digelar selama satu hari dan peserta dibatasi hanya 100 orang saja.
Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Edi Sumantri mengatakan, adanya penghapusan tato gratis diharapkan bisa memberi banyak manfaat untuk masyarakat.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi bagi warga Jakarta yang ingin menghapus tato, karena dalam ajaran agama Islam, memang tato dilarang karena tato dapat menghalangi air wudhu masuk ke dalam kulit ketika kita membasuh,” tutur Edi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.