Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Lupi dan Bakar yang Harus Belajar Bahasa Inggris agar Bisa Tawarkan Ojek Sampan ke Turis Asing di Pelabuhan Sunda Kelapa

Kompas.com - 27/04/2023, 13:37 WIB
Rizky Syahrial,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semangat Lupi (60) dan Bakar (77) tak pernah surut untuk menawarkan jasa ojek sampannya di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Tak hanya melayani wisatawan dalam negeri, nyatanya Lupi dan Bakar juga bisa menawarkan jasanya itu pada turis asing di pelabuhan tersebut.

Mereka pun mengaku harus belajar bahasa Inggris agar bisa menggaet para turis asing naik ke sampannya.

Baca juga: Kisah Lupi dan Bakar, Jadi Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa Selama Lebih dari 30 Tahun

"Ya sedikit-sedikitlah, enggak banyak. Buat memanggil saja begitu, 'Mau enggak naik perahu'," ujar Lupi saat ditemui di lokasi, Rabu (26/4/2023).

Menurut Lupi, ia tidak terlalu banyak belajar bahasa Inggris untuk berbicara dengan turis asing. Pasalnya, turis asing yang biasa berkunjung ke Pelabuhan Sunda Kelapa biasanya membawa tour guide.

Hal itu, kata Lupi, cukup kembantu komunikasinya dengan turis asing saat membawa penumpang ke tengah laut.

"Terkadang bule juga bawa guide begitu. Jadi kami enggak banyak komunikasi bahasa Inggris kalau lagi di perahu," tutur Lupi.

Setelah memanggil, biasanya turis mancanegara langsung naik ke sampannya. Terkadang, ada beberapa turis asing yang berjalan kaki untuk berkeliling kawasan ini terlebih dahulu.

Baca juga: Menikmati Pelabuhan Sunda Kelapa dari Ojek Sampan Seharga Rp 50.000

"Kadang ada yang mau, kadang ada yang jalan dulu. Kadang pulangnya naik sampan," tambah Lupi.

Saat Pelabuhan Sunda Kelapa banyak pengunjung turis asing, Lupi dan Bakar biasa mendapat penghasilan sekitar Rp 200.000 untuk satu kali jalan.

"Paling Rp 150.000 atau Rp 200.000 mereka (turis asing) kasihnya ke kami," terang Bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com