JAKARTA, KOMPAS.com - Rendra Falentino Simbolon (45), mengatakan bahwa penabrak orangtuanya, yaitu Prada MW, hanya berdiam diri saat bertemu dengannya.
Orangtua Rendra yakni Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) ditabrak lari hingga tewas oleh Prada MW pada Kamis (4/5/2023) lalu.
"Tidak ada (meminta maaf), hanya berdiam diri saja, berdiam diri melihat kami," ungkap Rendra usai dimintai keterangan sebagai saksi di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Cijantung, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Anggota TNI AD yang Tabrak Pasutri hingga Tewas Akan Disanksi Disiplin dan Terancam Pidana
Pertemuan antara pihak keluarga dan Prada MW itu terjadi saat Rendra bersama dengan kuasa hukumnya datang ke Denpom Cijantung, Jakarta Timur.
Rendra mengungkapkan, pertemuan antara keluarga korban dan Prada MW terjadi saat ia diperlihatkan di ruang tahanan.
Tak ada komunikasi apapun ketika Prada MW dan keluarga pasutri lansia itu bertemu.
"Kami sempat diperlihatkan sebentar, sekitar beberapa detik. Bertemu langsung, jadi pelaku di dalam sel dan kami di luar sel hanya melihat, tidak sempat komunikasi apapun," ungkap Rendra.
Adapun kepentingan Rendra datang ke Denpom Cijantung, Jakarta Timur guna dimintai keterangan perihal kecelakaan maut yang dialami oleh orangtua dan oknum TNI Prada MW.
"Dari 09.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB, berarti sekitar 4 jam. Tadi kurang lebih ada 10 pertanyaan yang ditanyakan dan saya menjawab berdasarkan sepengetahuan saya sebagai keluarga korban," ujar Rendra.
Rendra menyebut, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tak jauh dari hubungan antara dirinya dan orangtuanya.
Kemudian soal dari mana ia mendapat informasi pertama soal kejadian tersebut.
"Kami juga sudah menandatangani berita acara pemeriksaan juga sebagai saksi dari pihak keluarga korban," ucap Rendra lagi.
Baca juga: Melihat Mobil Ringsek Anggota TNI AD dan Motor Pasutri Lansia yang Terlibat Tabrakan Maut di Bekasi
Meski sudah ditanyai berbagai pertanyaan, namun pihak keluarga hingga kini belum mendapat rekaman CCTV terkait kecelakaan tersebut.
Rendra pun berharap agar pihak TNI mau memperlihatkan detik-detik kecelakaan yang menewaskan orangtuanya tersebut.
"Jadi, kami berharap sih nanti dari CCTV bisa terlihat apakah benar tersangka yang mengemudikan kendaraan tersebut," jelas Rendra.