JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI Jakarta telah menentukan sikapnya dalam kasus keributan yang melibatkan Ami (53) dan Abdurrahman (37) di Tebet, Jakarta Selatan.
Dinas Citata DKI disebut telah memberikan instruksi kepada Abdurrahman untuk membangun parit di atas lahan yang berbatasan langsung dengan tembok tetangganya.
Namun, instruksi tersebut membuat mental Ami begitu terguncang.
Ia menilai, lubang yang digunakan untuk mengaliri air itu tidak banyak membantu untuk mempertahankan rumahnya dari kerusakan.
"Saya sampai ke psikolog karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keputusan yang jauh dari harapan. Permintaan kami adalah membangun ulang fondasi, bukan bangun parit dan ngasih kawat yang ditaruh di belakang rumah," ujar Ami saat ditemui Kompas.com, Senin (15/5/2023).
Ami mengaku telah berkonsultasi dengan seorang psikolog selama satu bulan terakhir.
Ia mulai memeriksakan kondisi kejiwaannya sejak awal bulan Ramadhan karena tak kuat melihat realita yang ada.
Ia tak menampik permasalahan yang dihadapi sekarang adalah masalah paling keruh sepanjang hidupnya.
Baca juga: Warga Tebet Kecewa kepada Dinas Citata DKI: Tembok Mau Roboh Kok Bangun Parit dan Pasang Kawat Besi
"Saya sudah ditinggal orang tua sejak kecil, tapi mental saya baja, saya tidak terpuruk. Namun, karena keputusan Dinas Citata DKI ini, saya bisa sampai ke psikolog, loh," beber dia.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, saya harus melepas semuanya. Kalau nangis, harus nangis. Kalau mau marah, lupain rasa emosinya. Jadi harus ikhlas," tambah dia.
Selama ke psikolog, Ami mengaku sudah mulai ada perubahan. Apalagi anak semata wayangnya, Amanda, selalu memberinya dukungan tanpa kenal lelah.
Amanda bahkan menjadi kunci bagi Ami untuk melepas kegundahan yang dirasakan selama ini.
"Saya baru saja memutuskan untuk berhenti ke psikolog, sebab anak saya memberikan semangat dan bilang gini, 'Ikhlas yuk mah, kita hidup cuma bertiga. Kita renovasi rumah saja deh supaya aman'," beber Ami.
Baca juga: Air Keluar dari Retakan Tembok Rumahnya, Warga Tebet Putuskan Mengungsi
Sebagai informasi, tembok rumah Ami retak-retak dan nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.
Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.
Ami saat ini hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.
Namun, Dinas Citata DKI disebut tidak bisa mewujudkan keinginan itu. Ami mengungkap Dinas Citata DKI hanya menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun parit dan memasang kawat besi di atas rumahnya.
Alhasil, Ami harus merogoh kocek pribadi untuk memperkuat tembok di belakang rumahnya. Kini, ia memutuskan untuk mengungsi sambil memantau rumahnya yang tengah direnovasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.