JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Tebet bernama Ami (53) terpaksa mengungsi karena kondisi tembok di kediaman pribadinya mengancam nyawa keluarganya.
Ami mengatakan, retakan tembok yang berada tepat di belakang rumahnya sudah berada di dalam fase yang sangat memprihatinkan.
Adapun retakan tembok di rumah Ami disebabkan karena ulah tetangganya yang disebut menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.
"Kami terpaksa mengungsi (mengontrak) karena keadaannya sudah sangat tidak memungkinkan. Keluar air dari lubang yang ada di tembok belakang, lalu air juga keluar dari pinggiran tembok yang jaraknya sekitar tiga sentimeter dari lantai," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (15/4/2023).
Baca juga: Sopir Angkot 44 Mogok Kerja dan Demo di Stasiun Tebet, Protes Penambahan Armada Transjakarta
Tak hanya keluar air, Ami juga mendengar suara mendesis di balik tembok rumahnya selama satu bulan terakhir.
Ia menduga suara tersebut merupakan suara air yang tengah meresap ke dalam tanah yang ada di lahan rumah tetangganya.
"Saya takut. Keluar suara kayak gini, 'sssshhhh'. Saya menduga itu adalah suara air mengalir di antara bebatuan yang menjadi pijakan lahan tetangga," ungkap dia.
Adapun Ami dan keluarganya sudah mengontrak di salah satu hunian yang tak jauh dari rumahnya selama sepekan terakhir.
Ia mulai menempati rumah tersebut pada Minggu (7/5/2023) lalu. Ia sengaja mengontrak di dekat rumah pribadinya karena memiliki niatan lain, yakni merenovasi tembok rumahnya.
Baca juga: Sopir Banting Setir Hindari Mobil, Truk Pengangkut Bahan Farmasi Terguling di Serpong
Ami membangun ulang tembok di belakang rumahnya karena Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI Jakarta membuat keputusan yang merugikan.
"Saya awalnya percaya ke Dinas Citata DKI, tapi kepercayaan itu ternyata salah. Dinas Citata DKI tidak memfasilitasi permasalahan ini dengan baik," beber dia.
"Dinas Citata DKI hanya menginstruksikan membangun saluran air dan kawat berduri di belakang rumah saya. Untuk apa coba? Kan tidak relevan," imbuh Ami.
Sebagai informasi, tembok rumah Ami retak-retak dan nyaris roboh lantaran ada proyek pembangunan di belakang rumahnya.
Tembok rumah Ami retak-retak diduga karena tetangganya menguruk tanah tanpa membangun fondasi lebih dulu.
Baca juga: Pemilik Lahan di Tebet Bantah Tuduhan Tak Bangun Fondasi hingga Bikin Rusak Rumah Tetangga
Ami mengaku saat ini pihaknya hanya meminta keadilan. Ami ingin pemilik lahan membangun fondasi tepat di belakang rumahnya.
Tujuannya agar rumahnya tak semakin rapuh. Sebab, tembok belakang rumahnya berulang kali retak dalam beberapa bulan terakhir, meski sudah ditambal dan kini tambalan tersebut justru mengeluarkan retakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.