Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi Pelintasan KA Liar di Jakarta yang Terus Memakan Korban...

Kompas.com - 16/05/2023, 10:41 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelintasan liar kereta api sebidang di Daerah Operasional (Daop) I Jakarta banyak memakan korban. 

Dalam lima bulan terakhir saja, sudah ada puluhan nyawa melayang akibat tertabrak kereta api. 

PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupaya menutup pelintasan liar guna menekan angka kecelakaan. 

Namun, di sisi lain, pelintasan sebidang juga dibutuhkan untuk memudahkan aktivitas masyarakat sekitar.

Baca juga: KAI Tutup Pelintasan Liar di Jatinegara Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

Terbaru, PT KAI menutup pelintasan liar di rel Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi.

Pelintasan itu adalah lokasi Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta api. 

Perwira menengah itu diduga bunuh diri dan sengaja menabrakkan dirinya ke kereta api yang tengah melaju kencang.

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pelintasan liar di titik itu dibuat oleh oknum yang tak bertanggungjawab dengan cara membongkar pagar pembatas.

"Pelintasan liar tersebut merupakan pagar pembatas yang telah dibongkar oleh oknum," kata Eva dalam siaran pers yang diterima, Senin (15/5/2023).

Berdasarkan tampilan dalam Google Streetview, pelintasan sebidang itu sebenarnya dipagari oleh tiang-tiang besi. 

Pelintasan liar di rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi di wilayah Jakarta Timur sebelum ditutup PT KAI Daop 1 Jakarta pada Mei 2023.dok. Google Streetview Pelintasan liar di rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi di wilayah Jakarta Timur sebelum ditutup PT KAI Daop 1 Jakarta pada Mei 2023.

Namun, separuh deretan besi sudah hilang sehingga terdapat lubang yang cukup besar untuk dilewati manusia.

Baca juga: Kini Ditutup KAI, Begini Penampakan Pelintasan Liar Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

Deni (40), bukan nama sebenarnya, bekerja di dekat pelintasan itu.

Ia mengatakan, ada kemungkinan sebagian deretan besi itu menghilang karena beberapa oknum ingin memudahkan akses warga setempat ke Pasar Enjo.

"Awalnya enggak bolong. Mungkin rusak karena tangan nakalnya siapa enggak tahu. Jadi tempat lalu lalang orang di situ buat ke pasar, pada nyeberang," kata Deni di lokasi.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin kemarin, celah itu sudah ditutup oleh PT KAI dengan pagar besi serta tembok beton. 

Pagar pembatas rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi di wilayah Jakarta Timur yang sudah diperbaiki, Senin (15/5/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pagar pembatas rel kereta api (KA) Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi di wilayah Jakarta Timur yang sudah diperbaiki, Senin (15/5/2023).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Bawaslu Depok Periksa Satu ASN yang Diduga Hadiri Deklarasi Dukungan Imam Budi Hartono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com