JAKARTA, KOMPAS.com - Pelintasan liar kereta api sebidang di Daerah Operasional (Daop) I Jakarta banyak memakan korban.
Dalam lima bulan terakhir saja, sudah ada puluhan nyawa melayang akibat tertabrak kereta api.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupaya menutup pelintasan liar guna menekan angka kecelakaan.
Namun, di sisi lain, pelintasan sebidang juga dibutuhkan untuk memudahkan aktivitas masyarakat sekitar.
Baca juga: KAI Tutup Pelintasan Liar di Jatinegara Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri
Terbaru, PT KAI menutup pelintasan liar di rel Km 12+400 lintas Jatinegara-Bekasi.
Pelintasan itu adalah lokasi Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas tertabrak kereta api.
Perwira menengah itu diduga bunuh diri dan sengaja menabrakkan dirinya ke kereta api yang tengah melaju kencang.
Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pelintasan liar di titik itu dibuat oleh oknum yang tak bertanggungjawab dengan cara membongkar pagar pembatas.
"Pelintasan liar tersebut merupakan pagar pembatas yang telah dibongkar oleh oknum," kata Eva dalam siaran pers yang diterima, Senin (15/5/2023).
Berdasarkan tampilan dalam Google Streetview, pelintasan sebidang itu sebenarnya dipagari oleh tiang-tiang besi.
Namun, separuh deretan besi sudah hilang sehingga terdapat lubang yang cukup besar untuk dilewati manusia.
Baca juga: Kini Ditutup KAI, Begini Penampakan Pelintasan Liar Tempat AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri
Deni (40), bukan nama sebenarnya, bekerja di dekat pelintasan itu.
Ia mengatakan, ada kemungkinan sebagian deretan besi itu menghilang karena beberapa oknum ingin memudahkan akses warga setempat ke Pasar Enjo.
"Awalnya enggak bolong. Mungkin rusak karena tangan nakalnya siapa enggak tahu. Jadi tempat lalu lalang orang di situ buat ke pasar, pada nyeberang," kata Deni di lokasi.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Senin kemarin, celah itu sudah ditutup oleh PT KAI dengan pagar besi serta tembok beton.