Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Konflik Antartetangga di Tebet Tak Kunjung Usai, Pemprov DKI Dinilai Hanya Kerja jika Kasus Viral

Kompas.com - 16/05/2023, 08:53 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perselisihan antarwarga di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, tak kunjung menemukan titik terang.

Ami (53), pemilik rumah di Jalan X, masih menuntut sang tetangga, Abdurrahman (37), supaya membangun fondasi di lahan urukan setinggi tiga meter yang berada di belakang rumahnya.

Ia menuntut pembangunan fondasi lantaran tembok rumahnya saat ini dalam kondisi memprihatinkan.

Tembok belakang rumahnya disebut nyaris roboh akibat tekanan tanah dari lahan uruk yang ditempati Abdurrahman.

Baca juga: Pemilik Rumah di Tebet Tunjukkan Bukti Tetangganya Tak Bangun Fondasi, Hanya Tumpuk Batu Kali sampai Tinggi

Ami menyebut banyak retakan di sepanjang tembok belakang rumahnya. Rembesan air juga keluar di beberapa titik ketika hujan deras melanda.

Adapun kasus ini mulai berkecamuk sejak Februari 2023 lalu. Namun progres penyelesaian perselisihan di antara kedua pihak memang cenderung stagnan.

Pasalnya, Ami masih menuntut hal yang sama kepada Abdurrahman, yakni pembangunan fondasi sesuai kaidah.

Namun, Abdurrahman justru mengelak dan mengaku sudah membangun fondasi dengan benar.

Pemprov DKI pun dinilai tak tegas dalam mengatasi perselisihan ini. 

Merasa tak dapat keadilan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI disebut tak mampu menjadi penengah yang baik dalam kasus ini.

Ami menilai adanya ketidakadilan selama proses mediasi yang difasilitasi Dinas Citata DKI.

Ia merasa Dinas Citata DKI berat sebelah dan tak memberikan dukungan kepadanya meski berstatus sebagai korban.

"Dulu saya sangat senang karena kasus ini diperhatikan oleh Dinas Citata DKI. Saya difasilitasi untuk mediasi dan punya harapan besar untuk menyelesaikan permasalahan ini," ujar Ami kepada Kompas.com, Senin (15/5/2023).

"Namun, setelah dua kali mediasi, saya merasa adanya ketidaksesuaian. Dinas Citata DKI justru memberikan keputusan yang jauh dari harapan," tambah dia.

Baca juga: Saat Dinas Citata DKI Turun Tangan Carikan Solusi untuk Warga Tebet yang Rumahnya Nyaris Roboh…

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com