Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Konflik Antartetangga di Tebet Tak Kunjung Usai, Pemprov DKI Dinilai Hanya Kerja jika Kasus Viral

Kompas.com - 16/05/2023, 08:53 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

Ami mengatakan, bukannya memberikan instruksi kepada tetangganya untuk membangun fondasi, Dinas Citata DKI malah menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun parit.

Pembangunan parit dianggap menjadi solusi supaya air tak lagi merembes ke tembok di belakang rumah Ami.

Sebab, air hujan nantinya akan dialiri ke sumur resapan yang dibangun jauh dari lokasi tembok. Namun, Ami menilai hal itu tak menjadi solusi bagi kerusakan tembok rumahnya.

"Permintaan kami adalah membangun ulang fondasi, tapi nyatanya hanya pembangunan parit dan kawat yang ditaruh di belakang rumah. Jadinya kan malah enggak ada korelasi," tutur dia.

Hanya kerja saat kasus viral

Ami juga merasa Dinas Citata DKI tak memiliki keseriusan untuk menyelesaikan perselisihannya dengan sang tetangga.

Ibarat permainan roller coaster, pihak Pemprov DKI hanya 'unjuk gigi' saat banyak media menyorot kasus ini.

"Mereka (Dinas Citata DKI) rajin survey ke rumah saat kasus kami jadi perhatian. Bawa alat-alat besar yang saya enggak tahu apa, setelah itu foto-foto," ungkap Ami.

"Masalahnya, semua hal itu menjadi sia-sia setelah saya tahu mereka tidak menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun fondasi. Buat apa coba ke rumah terus-menerus dan survei kalau hasilnya hanya bangun parit," tambah dia.

Oleh karena itu, Ami tak lagi menaruh harapan kepada Pemprov DKI. Ia merasa pemerintah tak bisa turun tangan dan membantunya untuk menyelesaikan perkara ini.

Baca juga: Warga Tebet yang Rumahnya Hampir Roboh: Karena Keputusan Dinas Citata, Saya Sampai ke Psikolog!

Padahal, ia hanya meminta kepada Pemprov DKI supaya menginstruksikan sang tetangga untuk membangun fondasi.

"Jadi sekarang kami tahu kerja pemerintah seperti ini, nunggu viral, baru kerja. Itu juga cuma foto-foto, terus bikin laporan doang. Pas media sudah reda, ternyata keputusannya jauh banget," papar dia.

Terbukti tak ada fondasi

Ami akhirnya memutuskan untuk memperkuat tembok belakang rumahnya supaya kuat menahan beban dari lahan uruk milik sang tetangga.

Ia terpaksa meminjam uang dari bank guna merenovasi rumahnya yang diperkirakan menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com