Ami mengatakan, bukannya memberikan instruksi kepada tetangganya untuk membangun fondasi, Dinas Citata DKI malah menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun parit.
Pembangunan parit dianggap menjadi solusi supaya air tak lagi merembes ke tembok di belakang rumah Ami.
Sebab, air hujan nantinya akan dialiri ke sumur resapan yang dibangun jauh dari lokasi tembok. Namun, Ami menilai hal itu tak menjadi solusi bagi kerusakan tembok rumahnya.
"Permintaan kami adalah membangun ulang fondasi, tapi nyatanya hanya pembangunan parit dan kawat yang ditaruh di belakang rumah. Jadinya kan malah enggak ada korelasi," tutur dia.
Hanya kerja saat kasus viral
Ami juga merasa Dinas Citata DKI tak memiliki keseriusan untuk menyelesaikan perselisihannya dengan sang tetangga.
Ibarat permainan roller coaster, pihak Pemprov DKI hanya 'unjuk gigi' saat banyak media menyorot kasus ini.
"Mereka (Dinas Citata DKI) rajin survey ke rumah saat kasus kami jadi perhatian. Bawa alat-alat besar yang saya enggak tahu apa, setelah itu foto-foto," ungkap Ami.
"Masalahnya, semua hal itu menjadi sia-sia setelah saya tahu mereka tidak menginstruksikan Abdurrahman untuk membangun fondasi. Buat apa coba ke rumah terus-menerus dan survei kalau hasilnya hanya bangun parit," tambah dia.
Oleh karena itu, Ami tak lagi menaruh harapan kepada Pemprov DKI. Ia merasa pemerintah tak bisa turun tangan dan membantunya untuk menyelesaikan perkara ini.
Baca juga: Warga Tebet yang Rumahnya Hampir Roboh: Karena Keputusan Dinas Citata, Saya Sampai ke Psikolog!
Padahal, ia hanya meminta kepada Pemprov DKI supaya menginstruksikan sang tetangga untuk membangun fondasi.
"Jadi sekarang kami tahu kerja pemerintah seperti ini, nunggu viral, baru kerja. Itu juga cuma foto-foto, terus bikin laporan doang. Pas media sudah reda, ternyata keputusannya jauh banget," papar dia.
Terbukti tak ada fondasi
Ami akhirnya memutuskan untuk memperkuat tembok belakang rumahnya supaya kuat menahan beban dari lahan uruk milik sang tetangga.
Ia terpaksa meminjam uang dari bank guna merenovasi rumahnya yang diperkirakan menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah.