Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Kaesang "Depok Pertama" Diyakini Tak Terkait Bisnis, Pengamat: Itu Tes Ombak Elektabilitas

Kompas.com - 14/06/2023, 10:24 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menilai video berisikan Kaesang Pangarep yang mengaku siap menjadi "Depok Pertama" bukan komunikasi bisnis.

Ia menyebutkan, jika komunikasi bisnis, Kaesang dalam videonya bakal secara tidak langsung menyelipkan produk yang hendak dikenalkannya.

Contohnya, Kaesang mengenakan baju bergambar pisang atau baju olahraga.

"Kalau mau mem-branding, pasti dia (Kaesang) ada sesuatu yang ditawarkan dalam bentuk tidak langsungnya," tutur Efriza, melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).

"Misal, pakai baju pisang atau dia lagi pakai baju olahraga, itu bisa dianggap komunikasi bisnis," lanjutnya.

Baca juga: Saat PSI Disebut Jorok dan Jadul karena Dukung Kaesang Maju Pilkada Depok...

Ia meyakini, video itu merupakan bentuk komunikasi politik Kaesang.

Efriza menilai Kaesang hendak menaikkan popularitasnya karena ingin mencalonkan diri menjadi calon wali kota Depok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2024.

"Iya, komunikasi politik dia (Kaesang). Sepertinya, dia lagi berusaha menaikkan popularitasnya," ungkapnya.

"(Kaesang) berusaha untuk meyakinkan publik Depok kekuatannya, bahwa Kaesang akan di sana," lanjut dia.

Menurut Efriza, tujuan video "Depok Pertama" juga untuk tes ombak sosok Kaesang di antara warga Depok.

Video anak bungsu Presiden Joko Widodo itu sekaligus untuk survei informal elektabilitas Kaesang di Depok.

Baca juga: PKS Sebut Kaesang Sosok Impor, Pengamat: M Idris Orang Depok Malah Menyusahkan

"Bisa dikatakan tes ombaknya Kaesang dan tes elektabilitas dia di Kota Depok," sebutnya.

Efriza turut menilai, dengan latar belakang bapaknya selaku Presiden dan kader PDI-P, Kaesang melalui video tersebut juga bisa mendongkrak perolehan kursi PDI-P dalam pemilihan legislatif (Pileg) Depok 2024.

Sebagai informasi, perolehan kursi PDI-P dalam Pileg Depok 2019 kalah dari perolehan kursi PKS.

Selang setahun kemudian, PKS memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok 2020 dengan calon yang diusungnya, yakni M Idris dan Imam Budi Hartono.

"(Adanya video Kaesang) memang kesempatan buat meningkatkan (perolehan kursi PDI-P di) DPRD Depok, yang kemarin kalah dengan PKS," ucap Efriza.

Baca juga: Dompleng Kaesang, PSI Dinilai Lebih Jadul dari Parpol Lama

Untuk diketahui, Kaesang mengaku siap maju menjadi "Depok Pertama" melalui sebuah video yang diunggah dalam video berjudul "Klarifikasi, Saya Buka Suara" di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat pada Sabtu (10/6/2023).

Dalam video itu, Kaesang juga meminta doa restu dari seluruh masyarakat supaya jalannya sebagai Depok 1 mulus.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom, Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Saya Kaesang Pangarep, saya sudah mendapatkan izin dan restu dari keluarga saya. Insya Allah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka!" ujar Kaesang, dikutip dari video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com