JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar dan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Timur menyidak salah satu penjual sapi kurban di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (21/6/2023).
Sidak dilakukan guna memastikan sapi-sapi yang dijual untuk Idul Adha dalam keadaan sehat dan aman dikonsumsi.
"Tentunya, (untuk) memastikan sapi sehat atau tidak, dia (penjual) memiliki barcode di setiap sapi dari peternak setempat. Kami bisa cek barcode," terang Anwar di lokasi, Rabu.
Baca juga: 22.695 Ekor Hewan Kurban di Jakarta Telah Diperiksa, Semuanya Dinyatakan Sehat
Pemeriksaan memang tidak menyeluruh, melainkan melalui sampling dari beberapa sapi di tempat penjualan.
Dalam memeriksa beberapa sampling sapi, peninjauan keberadaan barcode juga dilakukan.
Anwar menjelaskan, dengan memindai barcode, Pemkot Jakarta Timur dapat memastikan sapinya sehat.
Sebab, barcode memiliki banyak informasi seputar sapi itu yang mencakup asal-usul daerah sapi berasal.
Kemudian, ada surat pernyataan dari dokter hewan setempat yang mengatakan bahwa sapi sehat untuk dikurban dan dikonsumsi.
Baca juga: Untuk Pembeli dengan Bujet Terbatas, Pedagang Hewan Kurban Jual Kambing Mulai Rp 3 Juta
"Barcode isinya macam-macam karakteristik sapi. Berat badan, asal-usul, jenisnya, tanggal lahir, lengkap," ungkap Anwar.
Anwar menegaskan pentingnyabarcode pada sapi.
Pasalnya, kemungkinan calon pembeli tidak mendapatkan informasi detail saat menanyakan kondisi sapi kepada pedagang.
"Dibilangnya pasti sehat, namanya juga pedagang. Tapi secara medis harus ada pemeriksaan dokter hewan. Memastikan sapi sehat secara medis," tegas Anwar.
"Makanya ada barcode lebih mudah orang lihatnya. Saya khawatir yang enggak ada barcode, harus lebih teliti diselidiki," sambung dia.
Baca juga: Warga Muhammadiyah Diimbau Potong Hewan Kurban 29 Juni
Sidak telah dilakukan sejak 5 hingga 27 Juni 2023.
Sejauh ini, Pemkot Jakarta Timur dan Sudin KPKP Jakarta Timur belum menemukan penyakit apa pun terhadap sapi-sapi yang akan dikurban.