Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Keluarga Jadi Pemantik Semangat Eks Napi Berkarya Usai Dipidana

Kompas.com - 22/06/2023, 18:38 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Eks narapidana bernama Alpijar Ramadhani (20) mengaku dukungan keluarga sangat berperan penting saat dirinya menjalani hukuman di penjara pada 2018.

Dia dijebloskan ke Lembaga Peradilan Khusus Anak (LPKA) akibat terlibat tawuran di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pria yang akrab disapa Pijar merasa bersyukur lantaran keluarganya masih menganggap dirinya ada. Khususnya, saat dia menjalani sidang di pengadilan kala itu.

Baca juga: Kisah Pijar, Eks Napi Tawuran yang Sukses Rintis Kedai Kopi Sendiri...

“Support psikologi yang penting, ya. Saya masih dianggap ada. Kan banyak mungkin pengalaman kayak teman sendiri gitu, bahkan untuk sidang orangtua (mereka) enggak datang. Tapi orangtua saya datang,” kata Pijar saat berbincang dengan Kompas.com di kedai kopi miliknya, Warkoplu, Rabu (21/6/2023).

Usai menjalani masa tahanan, Pijar memulai lembaran baru dengan membuka kedai kopi dan menjadi barista.

Ia pun menceritakan apa yang ia alami saat masih berada di balik jeruji besi. Terutama bagaimana kuatnya dukungan keluarga kepadanya.

Saat ibunya datang ke pengadilan, Pijar sadar sang ibu masih peduli padanya.

“Oh, ternyata masih peduli. Hal-hal kecil kayak gitu, sih. Dikunjungi seminggu sekali dan itu pasti,” tutur anak bungsu dari enam bersaudara itu.

Sejak kehilangan ayahnya saat kelas 4 SD, Pijar mengaku memang lebih keras kepala dan mudah terpancing emosi.

Baca juga: RSCM Imbau Pasien Obesitas Akut Lebih Dini Dibawa ke RS

Menghabiskan masa tahanan selama dua tahun delapan bulan justru membuat dirinya menjadi lebih dekat dengan sang ibu.

Salah satu momen berharga baginya adalah kesempatan memberikan ibunya sepucuk surat di hari ibu.

“Momen berkesan kayak ngelawan gengsi sendiri buat bikin surat ngucapin kayak selamat hari ibu,” imbuh Pijar sambil tersenyum malu-malu.

“Dan suratnya masih disimpan sama nyokap sampai sekarang, gitu. Jadi nambah kedekatan sama orangtua,” sambung dia.

Sementara itu, Pijar juga melihat kakaknya yang kedua, Indriani Merdekawati (40), sebagai salah satu sosok yang berperan penting di hidupnya.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-496 DKI, Heru Budi Undang Pejabat Kedubes Makan Sore Bersama

Sebab, Pijar merasa kakaknya selalu mendukung segala hal yang hendak dicobanya. Meski tidak sekali dua kali dia merasa gagal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com