Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Seniman Tato Paksa Pacar Makan Kotorannya karena Ketahuan Selingkuh…

Kompas.com - 23/06/2023, 22:33 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang seniman tato berinisial EP (29) dilaporkan kekasihnya IM (23) ke polisi atas dugaan penganiayaan.

EP dilaporkan mengolesi wajah IM dengan kotoran. Tak hanya itu, IM juga dipaksa untuk memakan kotoran EP.

Kejadian ini dikonfirmasi oleh Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key, Jumat (23/6/2023).

“Korban memang sempat disuruh makan (kotoran pelaku). Mulut korban dijejel-jejelin kotoran milik pelaku,” ujar Wahid.

Baca juga: Seniman Tato di Cilandak Paksa Pacar Makan Kotorannya, Awalnya Diolesi ke Wajah

Pelaku tega memaksa kekasihnya untuk memakan kotoran karena memergoki IM selingkuh dengan pria lain di sebuah kosan di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Minggu (18/6/2023) pagi.

Sebelum dipaksa memakan kotoran, korban ternyata sempat dipukuli oleh pelaku di bagian wajah dan pergelangan tangan.

Motif lakukan penganiayaan

Wahid mengatakan, pelaku tak terima diselingkuhi karena merasa sudah menanggung biaya hidup korban.

“Si cewek ini baru kerja di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Kemudian EP memfasilitasi IM dengan mencarikannya kos-kosan sekaligus membayar biayanya per bulan," beber Wahid.

Baca juga: Cerita Perselingkuhan di Balik Kasus Pria Paksa Pacar Makan Kotoran, Pelaku Kesal karena Sudah Biayai Hidup

Namun, baru 10 hari ditinggali, IM mengatakan tak ingin lagi menempati kamar kos tersebut. Ia memilih untuk diantar jemput ke Cileungsi, Bogor, setiap harinya.

EP curiga dengan permintaan tersebut. Ia akhirnya mendatangi kosan yang katanya sudah tidak ditinggali IM.

Sesampainya di lokasi, EP mendapati IM tengah berduaan di kamar tersebut dengan lelaki lain yang diduga teman kerja IM.

"EP menemukan IM tengah berduaan di dalam ruangan kosan. Namun, pria selingkuhan sang pacar langsung kabur," tutur Wahid.

EP langsung marah besar dan memukuli IM. Tak lama, EP ke kamar mandi untuk menampung kotorannya yang kemudian disodorkan kepada IM.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, Meninggal di RSCM | Klarifikasi Pendeta di Tambun: Babinsa Hadir untuk Melerai

Korban lapor polisi

Setelah insiden tersebut, korban melaporkan kejadian penganiayaan ke Polsek Cilandak.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/436/B/VI/2023/SEK Cilandak/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.

"Selepas dua atau tiga hari pelaporan, kami berhasil menciduk pelaku EP. Sekarang dia telah kami tahan," pungkas Wahid.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo/ Editor : Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com