JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa di area sebuah perusahaan di Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (23/6/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, empat hari setelah bentrokan terjadi, perusahaan tersebut menutup rapat-rapat gerbang masuk.
Terlihat beberapa petugas keamanan tengah berjaga di depan gerbang masuk. Pengendara yang hendak memasuki area tersebut langsung ditanya kepentingannya.
Tidak ada aktivitas yang mencolok di dalam kawasan perusahaan. Dari kejauhan, peti kontainer bertumpuk hingga tinggi.
Baca juga: Kronologi Bentrokan di Cilincing, Massa Berseragam LSM Laskar NKRI Memaksa Masuk ke Area Perusahaan
Sementara, di tembok sebelah kiri gerbang masuk tersebut, terdapat pamflet bernarasikan imbauan terhadap orang tak dikenal.
Pamflet tersebut bertuliskan, "BARANG SIAPA MEMAKSA MASUK PEKARANGAN ORANG LAIN DENGAN MELAWAN HUKUM, DAPAT DIANCAM DENGAN PIDANA PENJARA. SESUAI DENGAN PASAL 167 KUHP."
Kompas.com sudah meminta wawancara salah satu petugas keamanan mengenai bentrokan ini. Tetapi, dia menolaknya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengungkapkan, bentrokan melibatkan kelompok massa yang menggunakan LSM Laskar NKRI dengan kelompok pengamanan internal yang dipercayakan untuk melakukan pengamanan di area perusahaan.
Baca juga: Dua Korban Bentrokan di Cilincing Sudah Kembali ke Rumah
Peristiwa diawali dengan kedatangan tujuh kendaraan roda empat berisi sejumlah orang menggunakan atribut LSM Laskar NKRI ke kawasan perusahaan itu.
“(Mereka) memaksa masuk ke dalam area (perusahaan), sehingga terjadi saling pukul antara kedua kelompok tersebut,” ucap Iverson saat dikonfirmasi pada Senin (26/6/2023).
Dari bentrokan ini, terdapat korban luka dan kerusakan beberapa kendaraan roda empat. Korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit pada saat itu juga.
“Kami tidak menggunakan terminologi diamankan, namun dalam peristiwa ini kami telah meminta keterangan 9 orang termasuk para korban,” ungkap Iverson.
Secara terpisah, Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki mengungkapkan, bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa itu disebabkan sengketa tanah.
“Info dari Polres, perihal sengketa lahan,” kata Haris saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2023) lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.