Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Tegaskan Belum Ada Calon Mahasiswa Baru yang Mundur imbas UKT Mahal

Kompas.com - 27/06/2023, 20:58 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pihak Universitas Indonesia (UI) menyebutkan, hingga kini belum ada calon mahasiswa baru (camaba) yang mengajukan pengunduran diri secara resmi imbas mahalnya biaya uang kuliah tunggal (UKT).

"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada (camaba) yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi," tutur Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia, melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).

Ia mengaku akan menyampaikan informasi soal camaba UI yang mengundurkan diri, jika memang ada yang mundur.

"Jika ada (camaba UI mengundurkan diri), saya akan informasikan ya," ucapnya.

Baca juga: Imbas UKT Mahal, 10 Camaba UI Disebut Hendak Mengundurkan Diri

Di satu sisi, Amelita mengakui, memang ada sejumlah camaba UI yang mengajukan keringanan biaya UKT masing-masing.

Para camaba UI itu mengajukan keringanan karena merasa biaya UKT mereka terlalu mahal.

Kata Amelita, jika hendak mengajukan keringanan, camaba diminta untuk menyerahkan beberapa berkas terkait mengapa UKT mereka harus diturunkan.

Salah satu di antaranya, yakni surat pensiun orangtua.

"Ada yang keberatan (dengan biaya UKT-nya), lalu minta diturunkan," tutur dia.

"Untuk memenuhi permohonannya, kami minta data-data pendukung lainnya dari yang bersangkutan, misalnya yang menyatakan bahwa orangtuanya baru pensiun," lanjut Amelita.

Baca juga: Mahalnya Biaya UKT UI, Ratusan Mahasiswa Baru Menjerit...

BEM UI sebelumnya mengungkapkan, ada sepuluh camaba yang hendak mengundurkan diri imbas UKT yang mahal.

Adapun sepuluh camaba itu masuk UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.

"Ada kurang lebih hampir sepuluh mahasiswa baru yang kemudian mengadu hampir tidak mau melanjutkan kuliah di UI," ungkap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat konferensi pers di UI, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).

Menurut dia, sepuluh camaba itu berasal dari jurusan yang berbeda-beda.

Dalam kesempatan itu, Melki tidak mengungkapkan nama para camaba yang hendak mengundurkan diri.

Namun, ia memastikan, sepuluh camaba tersebut hendak mengundurkan diri karena mahalnya biaya UKT masing-masing.

Baca juga: Saat UKT Camaba UI Masih Rp 15 Juta Meski Sudah Ajukan Keringanan

Katanya, mereka yang hendak mengundurkan diri dikenai biaya UKT di atas Rp 15 juta.

"(Mundur) karena mahalnya biaya pendidikan. Cuma, namanya tidak bisa kami berikan," tegas Melki.

"Kalau mereka yang hampir mundur ini rata-rata dipatok di atas Rp 15 juta," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Denda Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Lokbin Pasar Minggu Berlaku Pekan Ini

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji KIR Habis

Pemkot Tangsel Bakal Gelar Razia, Sasar PO dan Bus yang Masa Berlaku Uji KIR Habis

Megapolitan
Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Tak Ada Calon Wali Kota Jalur Independen pada Pilkada Kota Bogor

Megapolitan
Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Pelabuhan Tanjung Priok hingga Jalan Raya Clincing Masih Macet Total, Didominasi Truk Besar

Megapolitan
PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

PAN Kota Bogor Sibuk Cari Kawan Koalisi Pengusung Dedie Rachim di Pilkada 2024

Megapolitan
Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Bawaslu Evaluasi Perekrutan Panwascam Jelang Pilkada DKI 2024, Ganti Anggota yang Bekerja Buruk

Megapolitan
Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Diberi Waktu 4,5 Jam untuk Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

159 Warga Terciduk Buang Sampah Lewati Batas Waktu di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar, Usung Dedie Rachim Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Titik Terang Kasus Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang...

Megapolitan
Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Megapolitan
Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

Megapolitan
Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Harga Lelang Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta karena Tak Laku-laku

Megapolitan
Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Berkaca dari Pilpres, Bawaslu DKI Evaluasi Perekrutan Panwascam Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com