JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan berkomentar saat ditanya masalah limbah kotoran sapi yang dikeluhkan warga di Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan.
Heru Budi mempersilakan awak media untuk menanyakan masalah itu ke Perusahan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (PAL) Jaya, salah satu BUMD DKI.
"Tanya ke PAL Jaya," ujar Heru Budi di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2023).
Baca juga: Limbah Kotoran Sapi Dibuang ke Saluran Air di Cikoko Jaksel, Timbulkan Bau Menyengat
PAL Jaya sebelumnya telah turun tangan mengambil sampel kotoran sapi dari salah satu peternak di Kelurahan Cikoko.
Sampel air limbah di kandang tersebut diambil setelah warga setempat membuat laporan melalui aplikasi Jakarta Terkini (JAKI).
Warga merasa limbah kotoran sapi yang melewati saluran air membuat istrinya yang tengah hamil, jatuh sakit akibat cemaran limbah yang mengendap di saluran di depan rumahnya.
Petugas PAL Jaya, Lutfi, mengatakan bahwa perusahaan mengambil sampel air di tiga lokasi berbeda.
"Setidaknya butuh waktu tiga minggu untuk uji sampel air. Hasilnya nanti akan kami beri tahu ke pihak kelurahan," kata Lutfi.
Baca juga: Beberkan Upaya Atasi Bau Limbah Kotoran Sapi, Lurah Cikoko: Kami Sedih Dibilang Belum Bekerja
Sebelumnya, Warga Kelurahan Cikoko mengeluhkan adanya limbah kotoran sapi di dalam saluran air.
Salah satu warga bernama Hasan Alhabshy mengatakan, bau kotoran limbah cukup menyengat sehingga mengganggu kesehatan keluarganya.
"Semua bermula saat istri saya yang tengah hamil, demam tinggi. Awalnya saya curiga karena adanya sarang nyamuk, tetapi tak lama saya menemukan limbah kotoran sapi yang bau di selokan depan rumah," ujar Hasan kepada wartawan, Senin (26/6/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, bau limbah dari kotoran sapi cukup menyengat. Meski sudah mengenakan masker, tapi bau tetap menusuk ke dalam hidung.
Saat dicek, warna air di dalam saluran dengan kedalaman tak sampai 50 sentimeter itu sangat keruh. Warnanya kuning pekat, identik dengan limbah kotoran sapi.
Sementara itu, salah satu pemilik kandang sapi di Kelurahan Cikoko bernama Burhan mengungkapkan, pihaknya telah meminta bantuan kepada instansi terkait untuk memperdalam saluran air.
"Kami minta saluran air diperdalam, kalau bisa dipisah sama saluran air hujan, supaya limbah kotoran sapi yang sudah kami olah sedemikian rupa tak mengganggu warga sekitar," kata Burhan.
Burhan menegaskan, pihaknya juga telah membuat beberapa bak kontrol supaya air limbah bersih dari kotoran.
Oleh karena itu, Burhan memastikan tidak ada kotoran sapi dari peternakannya yang dibuang ke saluran air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.