BEKASI, KOMPAS.com - Camat Pondok Gede, Zaenal Abidin, berjanji akan menjembatani komunikasi antara pasangan lansia Ngadenin (63) dan Nur (55) dengan pemilik hotel yang menutup akses ke rumah pasangan lansia tersebut.
"Selanjutnya akan kami fasilitasi, kami adakan rapat, kami undang Dinas Tata Ruang, pemilik lahan, dan pemilik hotel untuk sama-sama mencari solusi," ujar Zaenal, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Camat Pondok Gede Janji Cari Solusi soal Rumah Lansia yang Ditembok Hotel Setinggi 15 Meter
Zaenal berharap komunikasi tersebut akan berbuah solusi yang terbaik bagi semuanya, khususnya pasangan lansia Ngadenin dan Nur.
Saat ditanya kapan mediasi dilakukan, Zaenal belum dapat menjawab secara pasti. Namun, pihaknya akan mengusahakan dalam waktu dekat.
Sebagai informasi, terdapat dua rumah yang terkurung tembok hotel di Bekasi, yaitu milik Ngadenin dan Peni.
Awalnya, ada tiga rumah yang terdampak. Kemudian, rumah milik Marno telah dijual ke pihak hotel.
Namun, Ngadenin dan Peni memilih bertahan karena belum ada kesepakatan harga dalam proses pembebasan lahan hingga berujung penutupan akses jalan.
Sudah tiga tahun akses jalan ditutup pihak hotel. Ngadenin akhirnya memilih tidur di warung sate karena kelelahan keluar masuk rumah melalui selokan.
"Kurang lebih sudah tiga tahun. Tidak ada (komunikasi), pokoknya langsung dibangun gitu saja," ujar Ngadenin.
Selokan yang penuh lumpur dan limbah lainnya menjadi satu-satunya akses jalan menuju rumah Ngadenin dan Peni.
"Sudah kelelahan kalau mau pulang. Got ini kalau menurut saya kan rawan, ada paku, dan beling, kawat nonjol begitu. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur (tinggal) di warung," kata Ngadenin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.