Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pasangan Lansia Ditinggal 5 Anak Mereka karena Akses Rumah Ditutup Hotel

Kompas.com - 11/07/2023, 18:03 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan lanjut usia Ngadenin (63) dan Nur (55) kini harus terpisah dari lima anak mereka karena akses menuju kediaman mereka ditutup tembok hotel setinggi 15 meter.

Adapun rumah pasangan tersebut terletak di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03/RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Penutupan akses jalan menuju rumah Ngadenin ini telah terjadi sejak tiga tahun lalu usai tanah di sekitar rumah itu dibeli pihak hotel.

Imbas penutupan jalan itu, anak-anak Ngadenin sekarang hidup terpisah di kos-kosan.

“Anak-anak tidak mau tinggal di sini,” ujar Ngadenin kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

“Akhirnya sekarang pisah-pisah, ada yang di Depok, ada di Blok M dan ada yang di Ciputat,” imbuhnya.

Baca juga: Menanti Ketegasan Pemkot Tengahi Konflik Rumah Ngadenin di Bekasi yang Terkurung Tembok Hotel Selama 3 Tahun

Hanya ada satu anak yang paling kecil yang sering mengunjungi Ngadenin dan istri di warung sate mereka.

Warung itu terletak tak jauh dari kediaman keluarga tersebut.

Ngadenin (63) tidur di warung sate dan tongseng setelah rumahnya di bilangan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, dikurung tembok hotel setinggi 15 meter. Ngadenin tidur dengan posisi telungkup, hanya ada satu bantal yang menemaninya beristirahat usai lelah berjualan.Dok. Istimewa Ngadenin (63) tidur di warung sate dan tongseng setelah rumahnya di bilangan Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, dikurung tembok hotel setinggi 15 meter. Ngadenin tidur dengan posisi telungkup, hanya ada satu bantal yang menemaninya beristirahat usai lelah berjualan.

Masuk rumah lewat got

Akibat akses rumahnya tertutup tembok hotel, Ngadenin harus melewati sebuah got jika ingin memasuki rumahnya.

Got itu berlumpur dan dipenuhi limbah berbahaya, termasuk beling dan paku.

Ngadenin mengaku sudah jarang kembali ke rumahnya dan memilih untuk tidur di warung sate.

Karena hal itu, rumah mereka pun lama-lama menjadi lapuk.

"Kami sudah tiga tahun merasa lelah, mau nempatin rumah kok lewatnya harus ke got dan rumah ini itu kalau ditempatin sudah terlalu rusak," kata Ngadenin.

"Sebenarnya kerugiannya itu batinnya sedih terus, lahirnya ya begini keadaannya," sambung dia.

Baca juga: Camat Bakal Cek Izin Hotel yang Tutup Akses Jalan Rumah Ngadenin di Bekasi

Disuruh beli helikopter

Ngadenin telah berusaha berkomunikasi dengan pihak hotel agar diberi akses menuju rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Megapolitan
Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com