JAKARTA, KOMPAS.com - Korban penipuan modus like dan subscribe berinisial A (28) menceritakan, ia diundang masuk grup WhatsApp yang diduga beranggotakan sindikat penipu.
Pekerja di kawasan Tangerang tersebut diketahui mengalami kerugian Rp 44 juta, lebih dari setengahnya merupakan uang pinjaman karena A terbuai janji manis pelaku.
Saat menjalankan beberapa misi dari pelaku, A diundang masuk ke dalam grup WhatsApp.
Anggota grup tersebut diduga sindikat pelaku yang berpura-pura menjadi orang yang juga menjalankan misi seperti A.
"Jadi mereka punya grup WhatsApp, member grup itu diduga sindikat penipu semua," kata A saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: Cerita Korban Penipuan Like dan Subscribe, sampai Berutang dan Rugi Rp 44 Juta
Ia mengatakan, grup itu digunakan untuk mengirim bukti transfer dari anggota yang diduga sindikat.
Kata A, anggota grup itu mengirimkan pesan ucapan terima kasih karena pelaku telah "melipatgandakan" uangnya.
Tujuannya untuk meyakinkan A bahwa orang lain berhasil mendapatkan keuntungan setelah mentransfer uang dan menjalankan misi.
Hal itu membuat A terbuai dengan modus si penipu dan meyakinkan dirinya bahwa investasi ini menguntungkan.
"Betul. Isinya bukti transfer semua. Mereka bilang, 'Cair nih, cair nih', jadi bikin saya percaya, oh ini menguntungkan," jelas dia.
Baca juga: Jahatnya Penipuan Like and Subscribe: Manipulasi Korban Hingga Merugi Ratusan Juta
Setelah membaca gelagat komplotan penipu tersebut, A mengirimkan pesan "penipu kalian semua" ke dalam grup itu.
"Saya singgung, 'penipu kalian semua', jadi setelah saya tertipu, saya baru cari ke Google, saya ketemu satu artikel apa yang dialami persis sama dengan saya," jelas A.
"Akhirnya saya kirim link artikel itu ke grup dan mengatakan 'penipu kalian semua'," tambah dia.
Melihat pesan A, salah satu anggota grup berkilah dan menerangkan bahwa uangnya berikut komisi sudah cair.
Bahkan, ada anggota lain yang mengirimkan pesan pribadi melalui WhatsApp kepada A. Isinya, meyakinkan A bahwa praktik yang mereka lakukan bukan penipuan.