BEKASI, KOMPAS.com - Seorang ibu penjaga warung kopi, DK (50), mengalami trauma usai menjadi korban peleceham seksual oleh seorang pengamen jalanan.
Pada Senin lalu, DK hendak menutup warungnya melalui pintu belakang pada pukul 17.30 WIB. Saat itu, pelaku ingin membeli rokok satu batang.
Namun, saat DK sedang duduk mencuci gelas, pelaku tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Pas kejadian itu saya gemeteran sampai dirangkul sama tetangga. Tetangga keluar (menenangkan)," kata DK saat ditemui di lokasi kawasan Kalibaru Timur, Medan Satria, Bekasi Barat, Kamis (3/8/2023).
Baca juga: Ibu Penjaga Warkop di Bekasi Dilecehkan Pengamen, Tiba-tiba Didekap dari Belakang
DK menuturkan, setelah kejadian itu ia masih merasa trauma. Ia masih mengingat bagaimana pelaku secara spontan mendekapnya dari belakang.
"Ya trauma, harus sabar saja, banyak yang sabarin saya. Gara-gara ini jadi ngeri juga," ujarnya.
Anak-anak DK juga menjadi lebih protektif dengan ibunya. Kata DK, dia selalu diingatkan untuk menguci gerbang belakang warung.
"Anak-anak sekarang selalu kontrol sekarang, harus tutup pintu (belakang) sekarang. Kalau dibilang trauma iya," ucapnya.
Baca juga: Usai Lecehkan Penjaga Warung, Pengamen Jalanan di Bekasi Memalak Jeruk ke Pedagang Buah
Kata DK, kejadian ini baru pertama kali ada di wilayahnya. Pelaku kini sudah tak lagi terlihat berkeliaran di Kalibaru.
"Kejadiannya baru sekali ini. Pelaku memang sering main ke sini, ngopi, beli es. Setelah kejadian itu udah enggak pernah ke sini lagi, kalau ke sini lagi pasti (bakal) digebukin sama orang sini," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, DK menjelaskan peristiwa terjadi pada Senin (31/7/2023) sore sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat itu korban hendak menutup warungnya. Lalu, pelaku datang ingin membeli rokok satu batang.
Karena ingin tutup warung, DK mengambil rokok dari pintu belakang. Pelaku mengikutinya. Setelah melayani pelaku, DK mencuci gelas.
Baca juga: Penjaga Warkop Diduga Dilecehkan Pengamen, Polisi: Kami Minta Lapor, tapi Korban Tak Mau
"Dia dari belakang nyekep saya gitu, terus saya bangun berontak, terus saya teriak minta tolong tolong," ucap DK.
Pelaku rupanya sering mengamen di kawasan tersebut. Bahkan, pelaku pernah nongkrong dengan warga.
"Pelaku sering ke sini, nongkrong kadang nongkrong sama montir. Pengamen ngecrek ngecrek aja, botol isi beras," tuturnya.
Polisi telah turun tangan melakukan olah TKP. Namun keluarga korban enggan membuat laporan.
"Anggota sudah cek TKP kejadiannya, kami sudah arahkan korbannya untuk membuat laporan cuma yang bersangkutan sepertinya tidak ingin membuat laporan," kata Aqsha saat dikonfirmasi, Kamis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.