Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emak-emak "Ngemper" di Monas, Kecewa Tak Bisa Ikutan "Istana Berkebaya" di Istana Merdeka

Kompas.com - 07/08/2023, 07:10 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah emak-emak peserta acara "Istana Berkebaya" terduduk lesu di tepi trotoar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Saat dihampiri Kompas.com, mereka mengaku tidak diperbolehkan masuk ke dalam Istana Merdeka, tempat berlangsungnya acara pada Minggu (6/8/2023) sore.

Eli (41) mengatakan, rombongannya tidak boleh masuk lantaran tidak memiliki gelang ID sebagai syarat masuk.

Baca juga: Ingin Istana Berkebaya Diadakan Tiap Tahun, Emak-emak: Buat Refreshing, Enggak Ngurusin Rumah Saja

"Enggak bisa masuk, harus ada ID card. Padahal dari kelurahan enggak diinfoin, baru tahu di lokasi nih ada tulisannya 'tunjukkan ID card-nya'," ujar Eli.

Padahal, kata Eli, ia dan peserta lain yang berasal dari Penjaringan, Jakarta Utara tersebut tidak tahu soal persyaratan gelang ID ini sejak awal.

"Kecewa banget lah enggak bisa masuk. Kita dari Penjaringan, Jakarta Utara. berangkat dari sana jam 12.30, disediakan bus dari yang Jakarta Utara. Berangkat ber-17 RW, ada 70 orang dari Penjaringan, naik dua bus," imbuh Eli.

Akhirnya, Eli dan teman-temannya hanya bisa menonton acara tersebut dari halaman Monas, melalui layar besar yang disediakan di sana.

Acara ini digelar secara bersama oleh Kementerian Sekretariat Negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Baca juga: Antusiasme Emak-emak Ikutan Istana Berkebaya, Bolak-balik Tanah Abang Berburu Kostum

Peragaan busana pada Minggu sore ini merupakan salah satu rangkaian acara pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Pada acara ini, ditampilkan peragaan busana oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, para istri menteri anggota Kabinet Indonesia Maju, ASN perempuan pemerintah provinsi DKI Jakarta, karyawan perempuan dari BUMN dan BUMD, para duta besar perempuan dari negara-negara sahabat, Putri Indonesia hingga jurnalis perempuan senior.

Selain itu, ditampilkan pula peragaan busana kebaya oleh para model profesional.

Seluruh peserta yang berjumlah 401 orang berjalan di catwalk sepanjang 200 meter yang sudah dibangun di halaman Istana Merdeka.

Peragaan busana ini diarahkan oleh fashion show director Panca Makmun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com