JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan di DKI Jakarta diwajibkan mengirim 100 orang sebagai peserta dalam acara "Istana Berkebaya" yang berlangsung di Istana Merdeka pada Minggu (6/8/2023).
Namun, peserta ternyata diminta memeriahkan acara dari Monas bukan dari Istana.
Hal tersebut disampaikan Lurah Penjaringan Suharsono saat menjelaskan duduk perkara emak-emak dari Penjaringan yang mengeluh tidak bisa masuk ke Istana Merdeka karena tidak bisa menyaksikan secara langsung "Istana Berkebaya" di Istana Merdeka.
"Itu kan memang se-DKI Jakarta. Jadi, untuk Kelurahan mengirimkan peserta 100. Memang diposisikan di Monas, tidak di Istana. Dan kami pun dalam pemberitahuan ke warga bukannya ke Istana, tapi di Monas," kata Suharsono saat dihubungi Kompas.com pada Senin (7/8/2023).
"Nah, terlepas mereka mau ke Istana, ya itu bukan kapasitas saya. Tapi kami memberikan informasi ke warga, 'siapa yang mau ikut ke Monas?', gitu," lanjut Suharsono.
Baca juga: Penjelasan Lurah soal Emak-emak Peserta Istana Berkebaya Ngemper di Monas padahal Acara di Istana
Suharsono mengatakan setiap Kelurahan di DKI Jakarta yang mengirimkan 100 orang untuk turut serta sebagai peserta dalam acara "Istana Berkebaya" memang tidak boleh memasuki Istana Merdeka
"Memang tidak boleh, memang yang ke Istana itu tamu undangan semua. Jadi kami semua dari Kelurahan se-DKI Jakarta dianggapnya peserta yang hadir di Monas dan tidak ada yang boleh ke Istana kecuali dapat undangan," ucap Suharsono.
Sementara itu, kata Suharsono, orang-orang yang mendapatkan undangan untuk masuk ke dalam Istana Merdeka dan menyaksikan secara langsung "Istana Berkebaya" meliputi Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pejabat di Kementerian.
"Jadi, begitulah. Mungkin karena Ibu itu merasa sama-sama (pakai) kebaya, ya dia enggak tahu, yang bisa masuk cuma ASN, gitu," ungkap dia.
Baca juga: Ingin Istana Berkebaya Diadakan Tiap Tahun, Emak-emak: Buat Refreshing, Enggak Ngurusin Rumah Saja
"Betul (missunderstanding). Karena dianggapnya, 'kok yang lain bisa masuk Istana, kita enggak?". Ya karena memang dari awalnya kami mengundang warga pun acaranya ke Monas, tidak ke Istana," tegas Suharsono.
Di sisi lain, Suharsono menjelaskan bahwa di area Monas para peserta yang dikirim dari kelurahan se-DKI Jakarta disediakan layar berukuran besar untuk menyaksikan acara "Istana Berkebaya".
"Jadi, acaranya itu ada pagelaran di Istana. Jadi, kita memeriahkan acara Istana sebenarnya. Jadi sebenarnya acara intinya di Istana, kita sebagai peserta untuk menonton," ujar Suharsono.
"Enggak, enggak disediakan bangku-bangku. Ya layar saja," pungkas Suharsono lagi.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah emak-emak peserta acara "Istana Berkebaya" terduduk lesu di tepi trotoar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.
Baca juga: Emak-emak Ngemper di Monas, Kecewa Tak Bisa Ikutan Istana Berkebaya di Istana Merdeka
Saat dihampiri Kompas.com, mereka mengaku tidak diperbolehkan masuk ke dalam Istana Merdeka, tempat berlangsungnya acara pada Minggu (6/8/2023) sore.