Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Ketua RT di Lenteng Agung: Saya Berangkat Shalat Subuh Masih Urus Tawuran

Kompas.com - 09/08/2023, 12:18 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Karwanto, Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengeluhkan soal maraknya tawuran yang terjadi di wilayahnya.

Ia bahkan beberapa kali harus ikut turun tangan untuk membubarkan massa tawuran ketika hendak beribadah.

Hal itu diungkapkan Agus saat momen deklarasi "Kampung Siaga" untuk mencegah tawuran dan kejahatan jalanan di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023) malam.

"Kejadian tawuran ini biasanya dilakukan di atas jam 03.00 WIB sampai jam 05.00 WIB subuh. Bahkan, saya mau berangkat shalat subuh pun masih harus ngurusin tawuran dulu," keluh dia di hadapan Kapolsek, Danramil, serta Camat yang menaungi wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu.

Baca juga: Curhat Ketua RT soal Maraknya Tawuran di Jaksel, Sebulan Bisa 10 Kali

Oleh karena itu, bertepatan dengan deklarasi program Kampung Siaga ini, ia berharap aparat kepolisian untuk lebih sering berpatroli di jam-jam rawan.

Sebab, bukan satu atau dua kali saja tawuran yang didominasi para remaja terjadi menjelang waktu shalat subuh.

Agus menyebut, peristiwa ini berulang sampai 10 kali dalam kurun waktu satu bulan.

"Yang perlu saya sampaikan di wilayah kami ini kerap menjadi arena tawuran terus. Satu bulan ini kadang-kadang bisa sampai 10 kali tawuran," tutur Agus.

"Maka dari itu, kami memohon kepada aparat yang bertugas untuk berinisiatif berpatroli di pagi hari," lanjut dia.

Menanggapi keluhan itu, Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra tak menampik soal peristiwa tawuran yang terjadi di bilangan Lenteng Agung.

Ia mengaku beberapa kali mendapat laporan soal insiden tawuran yang terjadi.

Namun, ketika petugas sampai di lokasi, sering kali massa tawuran sudah membubarkan diri.

"Kami memang beberapa kali mendapat laporan soal tawuran, kami juga langsung datangi lokasi untuk melakukan pembubaran. Tapi, memang lebih sering massa tawuran sudah membubarkan dirinya saat kami datang," ungkap dia.

Baca juga: Tawuran Remaja Pecah di Setiabudi, Satu Pelaku Tertangkap Saat Berupaya Kabur

Oleh karena itu, Multazam meminta kepada masyarakat untuk langsung menghubungi call center polisi 110.

Hal tersebut dilakukan supaya petugas bisa lebih cepat untuk sampai di tempat kejadian perkara (TKP) dan menangkap para pelaku tawuran.

"Deklarasi Kampung Siaga ini kan mengajak peran serta masyarakat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah. Namun, bukan berarti kami lepas tangan," ujar Multazam.

"Kita semua, tiga pilar dan masyarakat justru bisa lebih berkolaborasi. Kalau memang sudah ada indikasi tawuran, langsung telepon nomor 110. Jadi semua bergerak," imbuh dia.

Adapun deklarasi Kampung Siaga diinisiasi oleh tiga pilar di Jakarta Selatan, antara lain Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, Koramil Jagakarsa, hingga Koramil Pasar Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com