Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Bendera Keliling, Penghasilan Tak Tentu, Paling Dapat Rp 50.000 Sehari

Kompas.com - 12/08/2023, 07:00 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suwantono (58), pedagang bendera keliling, mencurahkan isi hatinya soal dagangan semakin tak laku meski HUT ke-78 RI tinggal menghitung hari.

Berjualan keliling dengan jalan kaki sejauh belasan hingga puluhan kilometer setiap hari tak serta merta membuat rezekinya melimpah.

Ia biasanya berkeliling ke beberapa wilayah di Jakarta Timur, yakni Duren Sawit, Klender, dan Cakung.

"Sekarang sudah sepi, kemarin-kemarin bisa Rp 200.000 per hari. Kalau sekarang paling Rp 40.000-Rp 50.000," ucap Suwantono ketika ditemui Kompas.com di wilayah Duren Sawit, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Saluran Irigasi Surut, Petani di Mustikasari Bekasi Pakai Pompa untuk Mengairi Sawah

Harga bendera yang ia jual berkisar Rp 35.000-Rp 100.000, tergantung bentuk dan ukuran bendera. Namun, ada juga bendera besar yang harganya kurang dari Rp 50.000.

Suwantono mengatakan, sepenglihatannya ketika berjualan, banyak warga yang sudah memasang bendera di depan rumah masing-masing.

Karena itu, warga tak lagi melirik bendera yang dijualnya. Ia memprediksi, penghasilannya tidak akan bertambah banyak meski HUT ke-78 RI semakin dekat.

"Kalau dikira-kira bertambah, kayaknya enggak, soalnya memang sudah penuh juga. Umbul-umbul, bendera, sudah dipasang," kata dia.

Baca juga: Pemilik Motor Tertunduk Lesu Lihat Tempat Parkir Kebakaran, Khawatir Kendaraannya Ikut Dilahap Api

Meski lebih sering sepi pembeli, Suwantono tetap ingin berdagang bendera musiman setiap menjelang HUT RI. Alasannya, harga bendera selalu naik dari tahun ke tahun.

"Sudah lima tahun dagang. Alasannya ya karena ada kenaikan harga terus setiap tahun dibanding kalau berjualan yang lain. Insya Allah kalau dikasih sehat, akan tetap berkeliling jualan bendera," ucap pria yang sehari-harinya menjadi kurir penyuplai sedotan ke warung-warung kelontong tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com