Salin Artikel

Curhat Pedagang Bendera Keliling, Penghasilan Tak Tentu, Paling Dapat Rp 50.000 Sehari

Berjualan keliling dengan jalan kaki sejauh belasan hingga puluhan kilometer setiap hari tak serta merta membuat rezekinya melimpah.

Ia biasanya berkeliling ke beberapa wilayah di Jakarta Timur, yakni Duren Sawit, Klender, dan Cakung.

"Sekarang sudah sepi, kemarin-kemarin bisa Rp 200.000 per hari. Kalau sekarang paling Rp 40.000-Rp 50.000," ucap Suwantono ketika ditemui Kompas.com di wilayah Duren Sawit, Jumat (11/8/2023).

Harga bendera yang ia jual berkisar Rp 35.000-Rp 100.000, tergantung bentuk dan ukuran bendera. Namun, ada juga bendera besar yang harganya kurang dari Rp 50.000.

Suwantono mengatakan, sepenglihatannya ketika berjualan, banyak warga yang sudah memasang bendera di depan rumah masing-masing.

Karena itu, warga tak lagi melirik bendera yang dijualnya. Ia memprediksi, penghasilannya tidak akan bertambah banyak meski HUT ke-78 RI semakin dekat.

"Kalau dikira-kira bertambah, kayaknya enggak, soalnya memang sudah penuh juga. Umbul-umbul, bendera, sudah dipasang," kata dia.

Meski lebih sering sepi pembeli, Suwantono tetap ingin berdagang bendera musiman setiap menjelang HUT RI. Alasannya, harga bendera selalu naik dari tahun ke tahun.

"Sudah lima tahun dagang. Alasannya ya karena ada kenaikan harga terus setiap tahun dibanding kalau berjualan yang lain. Insya Allah kalau dikasih sehat, akan tetap berkeliling jualan bendera," ucap pria yang sehari-harinya menjadi kurir penyuplai sedotan ke warung-warung kelontong tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/12/07000071/curhat-pedagang-bendera-keliling-penghasilan-tak-tentu-paling-dapat-rp

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke